Toko Tani Indonesia Ramai Dikunjungi Warga

By Admin

Toko Tani Indonesia Ramai Dikunjungi Warga 

nusakini.com - Toko Tani Indonesia (TTI) Center Kementerian Pertanian (Kementan) yang berlokasi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan ramai didatangi warga untuk membeli komoditas pangan murah dan berkualitas. Komoditas pangan yang dijual berupa segar dan olahan yang harganya jauh dari harga pasar tradisional.

Menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan, Gardjita Budi, TTI dibuka setiap hari, mulai pukul 08.00 sampai 14.00 bahkan 16.00 WIB. Satu kali dalam satu bulan ada program promosi yang menyediakan komoditas pangan baik segara maupun olahan dalam jumlah banyak dengan harga murah dari hari-hari biasa terutama di pasar tradisional.

“Jadi tidak benar jika dikatakan TTI sudah tidak ada sehingga sorenya dipakai untuk lapangan badminton. Ini memang benar karena di atas pukul 16.00 WIB TTI sudah tutup dan semua komoditas yang sudah habis. Sehingga silahkan mau digunakan untuk kegiatan apa saja selama itu positif bahkan malam pun dipakai untuk pengajian,” kata Gardjita saat bincang-bincang dengan awak media di ruanga kerja usai meninjau aktivitas TTI Center, Kamis (3/11/2016).

“Kemudian, aktivitas TTI usai lebaran sampai dengan H+2 dan baru dibuka kembali pada minggu ke-2. Di sela waktu ini otomatis tidak beraktivitas karena para pedagang masih mudik,” tambahnya.

Komoditas pangan segar yang dijual di TTI disuplai langsung oleh gabungan kelompok tani binaan Kementan, bukan dari pengepul atau pedagang perantara. Sementa produk olahan disuplai oleh UKM dan industri.

Komoditas pangan yang dijula terdiri dari beras yang menjadi komoditas utama dengan harga Rp 7.500/kg, cabai merah 28.000/kg, bawang merah Rp 28.000/kg, gula pasir Rp 12.000/kg, minyak goreng Rp 11.500/kg, bawang putih Rp 27.000/kg, daging ayam ras Rp26.500/kg, telor ayam ras Rp 18.000/kg, daging kerbau Rp 63.000/kg, daging ayam Rp 33.000/kg, daging sapi beku Rp 73.000/kg dan ikan salmon Rp 50.000/kg.

“Semua komoditas pangan yang kami jual jauh dari harga pasar tradisional dan distributor, bisa dicek di semua tempat atau pasar. Misalnya gula yang jual di pasar Rp 16.000 per kilo dan cabai Rp 60.000 per kilo,”tuturnya.

Salah seorang pembeli datang dari Depok, Rina Satriana mengatakan TTI buka setiap hari karena setiap harinya beraktivitas menggunakan rute jalan depan lokasi TTI. Menurutnya komoditas pangan yang dijual di TTI sangat murah dibanding harga pasar tradisional, sehingga sangat membantunya.

“Yang dijual di TTI ini murah sekali, selisih jauh dengan harga di pasar. Sebelum adanya TTI saya suka belanja ke pasar murahnya Bulog di Kuningan, tapi sekarang tidak lagi karena ada TTI yang lebih dekat dan harganya murah bahkan kualitasnya lebih bagus dibanding di pasar, salah satunya daging,” pungkasnya.(p/mk)