Titik Terang Swasembada Pangan

By Admin


nusakini.com - Perbaikan swasembada pangan terus dilakukan Kementrian Pertanian. Dibawah kendali Andi Amran Sulaiman, perbaikan swasembada pangan mulai menemukan titik terang. Dan itu dibuktikan dalam meningkatkan produksi tanaman pangan di wilayah Jawa Barat, Tengah, dan Timur yang mencapai 95 persen. ”Ini menjadi fokus kami,” ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ditemui disela-sela Rakor Pangan antara Kementerian dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Jawa Tengah, di Wisma Perdamaian, Semarang, kemarin (15/07/2016).

Perbaikan swasembada pangan memang menjadi fokus utama Andi dalam mengurangi impor beras. Beragam strategi dilaku kan untuk mensejahterakan masyarakat. Salah satunya, meningkatkan areal luas tambah tanam dan serap gabah secara nasional untuk menekan ketergantungan pada impor beras.

”Target kita 1,2 juta (luas tambah tanam) seluruh Indonesia, untuk Jawa Tengah dibuka per kabupaten. Kalau ini kita capai, total 1 juta (serap gabah) kami pastikan kita tidak cerita lagi impor, dan tidak ada lagi bulan paceklik,” katanya. Dengan adanya La Nina tahun ini, Amran mengharapkan upaya untuk melakukan serap gabah dapat lebih optimal. Berbagai upaya pun ditempuh demi mencapai target itu.

”Kami mencoba menggeser sehingga irigasi kita perbaiki, traktor kita tambah ribuan, tahun ini 100 ribu lebih. Kemudian sarana produksi kami kawal bersama. Jadi kami minta tolong target ini jangan meleset. Tiga bulan critical point. Juli, Agustus, September,” ucapnya.

Lebih lanjut Amran menambahkan, stok beras pemerintah saat ini telah mencapai 2,08 juta ton. Stok tersebut, kata Amran, cukup untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat sampai Maret 2017. Untuk itu, dia meminta Bulog untuk merealisasikan penyerapan 1 juta ton gabah dari panen petani untuk meningkatkan stok beras pemerintah.

”Artinya apa, Maret panen lagi. Tapi kita tidak boleh lengah. 3 bulan ini kita gunakan. Supaya 3-4 Tahun kita tidak bicara impor lagi, kita cerita yang lain. Target pemerintah dalam waktu dekat ini adalah serap gabah 1 juta ton. harus di realisasikan dalam waktu dekat. Sekarang kami dengar 69 persen, kurang lebih tinggal 30 persen. Kami yakin pasti bisa,” teranganya.

Komisi IV DPR RI memberikan pujian terhadap kinerja Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. ”Pak Amran inikan tipe orang pekerja keras dan juga sudah menunjukkan beberapa kinerja positif dalam merealisasikan apa yang jadi program pemerintah,” katanya.

Adapun program-program yang dianggap cukup berhasil, lanjut Fadholi, terkait serapan padi, peningkatan produksi di sektor tanaman pangan utamanya cabe dan bawang serta produk hortikultura. Dia pun mengaku, langkah-langkah Kemen te rian Pertanian dalam mengatasi lonjakan harga bawang merah dan cabe beberapa waktu lalu dengan memaksimalkan produksi bawang dan cabe petani tanpa harus impor.

”Sekarang ini oleh Kementan sedang digalakkan peningkatan produksi bawang dan cabe. Hanya memang perlu ada suatu pola tanaman yg harus digalakkan dimana diatur pola tanam, diatur pola petani sehingga ter-schedule. Jadi persoalan pola tanam saja sebetulnya,” papar politisi Nasdem itu.(p/mk)