nusakini.com--Sebagai bagian dari komitmen meningkatkan pelayanan terhadap WNI di luar negeri, Kementerian Luar Negeri membeli gedung untuk KJRI Johor Bahru, Malaysia, Senin (21/5).

Gedung yang beralamat di Jl. Taat No. 46 Johor Bahru tersebut sudah ditempati KJRI sejak tahun 2009 dengan sistem sewa. Dengan pembelian ini, KJRI akan memiliki keleluasan melakukan perubahan-perubahan fisik sesuai kebutuhan, khususnya untuk memenuhi kebutuhan pelayanan yang kian meningkat bagi sekitar 320 ribu WNI di wilayah kerja KJRI Johor Bahru.  

Penandatanganan kontrak jual beli gedung dilakukan di gedung KJRI Johor Bahru. Kemlu diwakili oleh Sekretaris Jenderal, Mayerfas, didampingi Kepala Biro Umum, M.K. Koba, dan disaksikan oleh Konsul Jenderal RI Johor Bahru, Haris Nugroho.  

"Fungsi utama KJRI Johor Bahru bagi Kemlu adalah fungsi pelayanan WNI. Karena itu, gedung tersebut nantinya harus didesain sedemikian rupa untuk kenyamanan maksimum WNI yang membutuhkan pelayanan," ujar Mayerfas dalam sambutan pengantarnya. 

Saat ini diperkirakan rata-rata 500 WNI setiap harinya yang mendapatkan berbagai bentuk pelayanan di KJRI Johor. Mulai dari pelayanan paspor dan SPLP, legalisasi kontrak kerja dan berbagai surat keterangan. Selain fasilitas kantor, KJRI Johor Bahru memiliki fasilitas klinik, penampungan sementara dan gedung Sekolah Indonesia Johor Bahru. Sebagian besar WNI di wilayah kerja KJRI Johor Bahru berprofesi sebagai pekerja migran. Diperkirakan mereka menyumbangkan remitansi tidak kurang dari Rp. 6 triliun setiap tahunnya.  

Dari sekitar 130 Perwakilan RI di luar negeri, saat ini sebagian masih berstatus sewa. Seiring dengan semakin meningkatnya kemampuan Pemerintah Indonesia, Kementerian Luar Negeri benargetkan pembelian sekitar 10 gedung setiap tahunnya, khususnya di negara-negara dimana terdapat konsentrasi WNI dalam jumlah besar. Pada tahun 2018, Pemerintah sudah merampungkan proses pembelian 3 gedung yaitu di KJRI Chicago, KRI Tawau dan KJRI Johor Bahru. (p/ab)