Tingkatkan Kapasitas Pengecekan Kesehatan Bagi Pasien Covid-19

By Admin


nusakini.com - Jakarta, Pemerintah terus berupaya meningkatkan kemampuan untuk dapat mengatasi jumlah pasien Covid-19 yang terus meningkat. Di antaranya yaitu meningkatkan kapasitas pengecekan kesehatan bagi pasien Covid-19. Hal tesebut menjadi pembahasan Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Wapres menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Jawa Bara beserta seluruh jajarannya yang telah membantu pemerintah dalam menangani wabah Covid-19 di wilayah Jawa Barat.

“Saya ingin memberikan penghargaan kepada Pak Gubernur dan seluruh jajaran yang sudah bekerja keras ikut membantu menangani pandemi Covid-19,” ucap Wapres melalui teleconference bersama Ridwan Kamil di Kediaman Resmi Wapres Jalan Diponegoro Nomor 2 Jakarta, pada Jumat (03/04/2020).

Pada kesempatan tersebut Wapres menerima laporan dari Ridwan terkait penanganan Covid-10, meliputi progres dari tindakan yang sudah dilakukan, hambatan, serta langkah yang akan dilakukan oleh pemerintah provinsi Jawa Barat terkait percepatan proses hasil pengecekan tes kesehatan dan fasilitas perawatan bagi para pasien Covid-19.

Ridwan menyampaikan pada 3 April 2020 pukul 12 siang, Jawa Barat memiliki 223 pasien positif Covid-19 yang diperoleh dari hasil Polymerase Chain Reaction (PCR) atau yang lebih dikenal dengan swab test. 

“Definisi positif ini adalah mereka yang sudah di-swab. Sementara Bapak dengar sendiri kemarin, antrean di Litbangkes itu luar biasa panjang,” lapor Ridwan.

Menurut Ridwan, saat ini Indonesia tidak memiliki alat tes yang memadai untuk dapat mengetahui secara cepat seseorang terpapar Covid-19. Hal tersebut yang membuat banyak kota lain belum dapat mengidentifikasi masyarakatnya.

“Semakin kita banyak mengetes, Pak Wapres, semakin kita tahu virus-virus ini sedang beredar di mana saja. Maka, saya meyakini, mohon maaf Pak Wapres sebenarnya hari ini kasus kita berlipat-lipat Pak, menurut saya. Tapi karena kecepatan mengetes ini tidak sebanyak yang kita harapkan, maka data-data itu datang seolah-olah sedikit,” papar Ridwan.

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah provinsi Jawa Barat secara proaktif menginisiasi pemeriksaan mandiri di daerahnya menggunakan metode PCR atau swab test, yang alatnya dibeli dari Korea Selatan. Melalui cara tersebut Ridwan mengaku proses tes dapat lebih cepat diketahui hasilnya.

“Kami bisa mengetes 500 sampel di Laboratorium Kesehatan (Labkes) kami. Dari 500 itu Pak, saya laporkan, kita menemukan positif Pak Bima Arya Wali Kota Bogor. Dari 500 yang ngetes sendiri itu dengan cepat kita menemukan Pak Wakil Wali Kota Bandung positif, kita menemukan Ibu Bupati Karawang positif. Itu hasil(nya),” ucap Ridwan.

Lebih lanjut, Ridwan juga mengungkapkan bahwa ia juga melakukan tes dari pintu ke pintu (door to door), yaitu dengan menghampiri masyarakat secara langsung, hingga menggunakan metode drive thru.

“Ini juga pertama di Indonesia (drive thru). Kami melakukannya (pasien) tidak turun dari mobil sehingga tidak ada persentuhan fisik, tidak ada kerumunan, orang datang berjenjang sesuai surat panggilan yang ada jadwalnya,” ungkap Emil.

Provinsi Jawa Barat juga sudah menerima bantuan alat tes dari Kementerian Kesehatan, yang sudah melakukan pengecekan yaitu sekitar 15 ribu orang dengan jumlah 677 positif.

“Kami sudah membagikan hampir 50 ribu rapid test ini ke seluruh kota/kabupaten, tapi yang baru dilaporkan mengetes itu hampir 15 ribu Pak. Dari 15 ribu yang dilaporkan kembali ke kami, berita buruknya, terdapat 677 positif Pak,” ucap Ridwan.

Namun, untuk membuktikan 677 positif tersebut Ridwan akan menguji dengan swab test baru kemudian bila terkonfirmasi dari hasil tersebut, baru akan menjadi laporan untuk Kementerian Kesehatan.

“Nanti kalau selesai di-swab dan ketahuan terkonfirmasi, baru kami laporkan sebagai angka Jawa Barat, mungkin ini nanti akan mengagetkan,” tambahnya.

Terkait dengan proses perawatan, Ridwan akan mengantisipasi menggunakan gedung-gedung negara dan beberapa hotel yang sudah disiapkan.

“Kita ini sementara maksimal ada 1.227 beds Pak untuk Covid-19. Kalau sudah lewat 1200-an bed atau kasur ini, maka kami harus mulai menggunakan gedung-gedung negara, hotel-hotel yang memang sudah kami siapkan dan fasilitas TNI,” ungkap Ridwan.

Dalam kesempatan tersebut Ridwan berharap agar pemerintah dapat memberikan atensi yang besar terhadap proses tes untuk menangani wabah Covid-19.

“Saya berharap strategi memperbesar pengetesan ini harus menjadi strategi nomor satu hari ini Pak. Kami tidak yakin provinsi lain terlihat kecil-kecil. Sebenarnya menurut pandangan saya, itu karena mereka belum melakukan rapid test besar-besaran,” kata Ridwan.

“Saya meyakini kalau sudah dilakukan tes besar-besar kelihatannya akan ditemukan seperti yang Jawa Barat temukan. Problem-nya adalah tadi Pak, alat tesnya tidak memadai. Bahkan yang swab test saja jumlahnya terbatas,” tambahnya.

Wapres menyambut baik mengenai langkah yang dilakukan oleh pemerintah provinsi Jawa Barat dan akan mengupayakan tindaklanjut di pemerintah pusat.

“Upaya-upaya melakukan koordinasi ini juga hal yang harus diprioritaskan. Kita akan coba fasilitasi ini Pak Gubernur,” tutup Wapres. (DAS – KIP, Setwapres)