nusakini.com--Keunikan dan kualitas produk home decor dari Indonesia kembali  meraih apresiasi dalam perhelatan desain interior dan home living terbesar di dunia, Ambiente  2017 di Frankfurt, Jerman. Kegiatan ini mampu meraup nilai transaksi yang sangat menggembirakan. 

“Indonesia membuktikan kualitas dan daya saingnya di pasar global dengan berhasil meraup lebih dari USD 2,3 juta atau setara Rp 30,67 miliar di Ambiente 2017. Nilai itu merupakan permintaan beberapa produk, seperti kerajinan kulit kerang, lampu, keranjang rotan, aksesori kayu, aksesori kamar mandi, kerajinan kayu, bangku, kerajinan batu, dan tempat lilin,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda di Jakarta.

Selain kontak dagang, kegiatan yang berlangsung pada 10-14 Februari 2017 ini memperoleh 139 inquiry dari 47 negara. Mereka sangat berpotensi menghasilkan transaksi sehingga perlu ditindaklanjuti pascapameran. “Hampir seluruh produk yang ditampilkan mendapatkan apresiasi yang cukup besar dari para buyer. Produk yang paling banyak diminati adalah keranjang rotan berbahan alami dan tempat lilin dengan desain yang inovatif berbentuk gedung-gedung ikon Eropa,” tambah Arlinda 

Paviliun Indonesia dalam Ambiente 2017 didesain khusus bertemakan “Trade With Remarkable Indonesia” dan digelar di area seluas 172 m2 . Paviliun Indonesia berhasil menyedot perhatian dan mengundang buyer untuk mengunjunginya. Paviliun Indonesia merupakan hasil kerja sama Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg, Atase Perdagangan Berlin, Konsulat Jenderal RI Frankfurt, dan Kementerian Perindustrian. 

Pelaku usaha produk home decor yang turut berpartisipasi, antara lain Anna Craft (kerajinan kayu, dekorasi rumah-Yogyakarta); CV Multi Dimensi (kerajinan kulit kerang-Cirebon); Out of Asia (keranjang, aksesori kamar mandi, nampan, vas, cermin, dekorasi dinding-Yogyakarta); Palem Craft Jogja (pencahayaan, dekorasi interior rumah-Yogyakarta).

Selanjutnya, Harmoni Jaya Kreasi (keranjang baju, alas piring, nampan, dekorasi tembok–Yogyakarta), Kriya Nusantara (tempat lilin, vas logam–Jakarta), Wahyu Isna Furniraya (furnitur rotan, keranjang rotan, pencahayaan, alat makan kayu jati, kerajinan kulit kerang–Solo), dan Jawa Furni Lestari (tempat lilin-Ngaglik).

Secara keseluruhan, 68 perusahaan asal Indonesia berpartisipasi dalam Ambiente 2017. Menempati area pameran seluas 308 ribu m2 yang terbagi menjadi 11 hall, Ambiente 2017 menampilkan 4.454 perusahaan dari 96 negara yang terdiri dari 911 perusahaan Jerman dan 3.543 perusahaan internasional. 

Pameran Ambiente terbagi dalam tiga sektor, yaitu Dining (table, kitchen and household products); Giving (gifts, stationery and decorations, authentic and fashion jewellery, watches, personal accessories and beauty and bath), dan Living (interior design, furnishing and decoration). 

Ambiente 2017 dikunjungi sekitar 150 ribu orang dari 140 negara. Sekitar 70 ribu pengunjung berasal dari Jerman, sisanya adalah pengunjung internasional. Sepuluh besar negara pengunjung adalah Italia, RRT, Prancis, Amerika Serikat, Spanyol, Inggris, Belanda, Swiss, Korea Selatan, dan Turki. 

Dua desainer Indonesia juga mendapatkan apresiasi dari pihak penyelenggara, yakni Raja Serayu dan Tarawangsa untuk tampil dalam area Talents. Produknya diseleksi secara khusus sebagai produk inovatif, inspiratif, dan imajinatif. 

“Raja Serayu merupakan binaan program Designer Dispatch Service (DDS) Kemendag dengan produk keranjang anyaman dari bambu yang dikombinasikan dengan kain batik. Ia mendapat penawaran kerja sama pengembangan produk dari tiga perusahaan Jerman dan pembelian berulang setiap bulannya dari RRT,” jelas Arlinda. 

Sementara itu, Tarawangsa memperoleh penawaran dari Italia dengan menampilkan bingkai kaca mata dari bahan batok kelapa. Tarawangsa merupakan peserta mandiri yang mendaftarkan desain mereka kepada panitia seleksi pameran. (p/ab)