Tim Prof Andalan Luwu : Tak Ada Tim yang Beralih Dukungan

By Admin


nusakini.com - Makassar - Tak pernah berhenti diserang berita bohong, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Prof. HM Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman (Prof. Andalan) kembali diberitakan oleh lawannya tentang dukungan Tim BrigadeNA yang katanya beralih ke pasangan NH-AZIZ.

Menanggapi hal itu, Ketua Tim pemenangan Prof Andalan di Kabupaten Luwu, Devi Hariady akhirnya angkat bicara.

"Saat ini banyak pahlawan kesiangan dan salah-satunya itu mengaku sebagai tim pemenangan Prof Andalan, padahal mereka tidak punya SK tim dan tidak jelas legalitasnya," ungkapnya, Selasa (6/6/2018).

Baru-baru ini, tersebar berita seseorang mangaku tim beralih dukungan, ini jelas oknum yang berniat untuk menjatuhkan dan mencederai basis tim pemenangan Prof. Andalan.

Dilansir salah satu media online, seseorang mengaku sebagai Ketua Tim BrigadeNA Luwu, Syamsul Rijal mengungkapkan komitmennya untuk all out memenangkan NH-Aziz. Dari Prof Andalan, ia mengalihkan pilihannya kepada duet NH-AZIZ.

Padahal, menurut Devi Hariady berita itu adalah hal bohong dan memalukan bagi lawan politik Prof Andalan karena mereka hanya bisa membuat berita bohong dan menghalalkan segala cara meraih dukungan.

"Saya tidak pernah mengenal nama Syamsul Rijal sebagai ketua tim pemenangan yang ada di Luwu. Atas dasar apa dia mengaku ketua tim, suruh tunjukkan SK atau legalitasnya kalau memang benar dia adalah Ketua tim Prof. Andalan yang beralih," jelas Koordinator Luwu ini.

Solidaritas seluruh elemen dan banyaknya dukungan yang datang untuk Prof Andalan membuat berbagai pihak menjadi kepanasan dan terus menghantam pasangan yang santun ini dengan berita Hoax. 

"intinya saya bersama tim pemenangan dan partai pengusung di luwu siap all out untuk memenangkan pak prof menjadi gubernur sulsel," ucapnya.

Lebih jauh, Devi Hariady juga menambahkan bahwa, semoga dengan banyaknya hantaman dari lawan membuat kita semakin dan menyatu demi Sulsel yang lebih jaya.

"Tak apa kita diserang dengan berita hoax karena saya yakin masyarakat sudah sangat paham sosok seperti apa yang mereka rindukan menjadi pemimpin. Mari perbanyak doa dan usaha karena cuma pohon tinggi yang diterpa angin kencang," tutupnya (p/ma)