Tim Kesenian Sidrap Gemerlapkan Panggung River Festival di Kamboja

By Abdi Satria


nusakini.com-Phnom Penh-Setelah Sea Festival pada Desember 2018 lalu, sekali lagi, Perdana Menteri Hun Sen mengapresiasi partisipasi Tim Kesenian Indonesia yang disampaikan melalui pidatonya saat membuka the 5th River Festival, di Kampong Chhnang, akhir pekan lalu.

Pada saat pembukaan Festival, Tim Kesenian Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) menampilkan Tari Penyambutan “Marellau Pammase Dewata” dan Tari “Pattenung” diiringi dengan life music serta kostum gemerlapnya dan sarung tenun khas Sidrap yang memikat. Tim Kesenian dari daerah yang merupakan salah satu lumbung padi nasional tesebut, terdiri dari 7 penari, dan 8 pemain musik kecapi, suling, kendang, biola dan 3 vokalis.

Mereka hadir di Kamboja setelah menempuh perjalanan panjang (lebih dari 15 jam) dari wilayah Sidrap yang berlokasi sekitar 180 Km dari Makassar, Ibukota Sulawesi Selatan) demi memperkenalkan seni tari dan budaya Indonesia. Kunjungan ke Kamboja merupakan bagian dari kegiatan Update from the Region dan Safari Budaya yang dipimpin oleh Kepala Dinas Pendidikan dan​ Kebudayaan Sidrap, Nurkanaah.  

Sementara itu, Pusat Kebudayaan Indonesia di Kamboja (Pusbudi Nusantara) juga tampil memukau melalui persembahan Tarian atraksi 7 mangkok (Tor Tor Cawan Sipitu) dari Sumatera Utara.  

Pada acara penutupan yang akan dihadiri oleh Menteri Pariwisata Kamboja, Minggu (17/3) malam, Indonesia kembali menampilkan pertunjukan kesenian tari-tarian dan simfoni kecapi dari Sidrap serta pertunjukan Kolintang oleh Pusbudi Nusantara.  

“Penyelenggaraan festival seperti Water Festival, Sea Festival dan River Festival di berbagai wilayah di Kamboja, merupakan upaya Pemerintah Kamboja bukan hanya untuk melestarikan budaya dan tradisinya, tetapi juga untuk menarik wisatawan serta meningkatkan kualitas layanan pariwisata lokal,” ungkap Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja, Sudirman Haseng.  

“Indonesia merupakan satu-satunya negara asing yang tim keseniannya hadir pada acara pembukaan dan penutupan River Festival yang disaksikan oleh ratusan ribu pengunjung. KBRI akan senantiasa memanfaatkan momentum acara nasional di Kamboja untuk mempromosikan Indonesia, kami juga meng engage berbagai pihak terkait di Indonesia untuk mendukung upaya promosi ini’, tambah Dubes Sudirman.  

Selain promosi budaya, untuk kedua kalinya, Indonesia berpartisipasi dalam kegiatan River Festival tersebut. Melalu kerja sama dengan distributor produk Indonesia di Kamboja, tiga booth Indonesia hadir di lokasi VIP guna mempromosikan berbagai produk makanan Indonesia seperti salak segar yang semakin menjadi primadona berbagai kalangan di Kamboja, mie instan, kopi, susu, biskuit, dll. Booth Indonesia mendapat kehormatan karena dikunjungi oleh PM Hun Sen, duta besar negara asing, dan jajaran pejabat tinggi Kamboja.  

“You are a very active Ambassador, you are everywhere,” puji salah satu pejabat tinggi Kamboja saat mengunjungi booth Indonesia.  

The 5th River Festival tahun 2019 yang bertema ‘River: Connecting Peace, People and Tourism’ ini, menampilkan kegiatan budaya dan olahraga, termasuk penanaman pohon, seminar, pameran produk pariwisata dan Khmer dan pameran dagang yang diikuti pula oleh negara asing selain Indonesia seperti Thailand dan Vietnam. Festival 3 tiga-hari dari tanggal 15-17 Maret 2019 tersebut diharapkan dapat menarik sekitar 500 ribu pengunjung baik lokal maupun turis internasional. Kegiatan ini diliput secara luas oleh media lokal dan asing.  

Menurut Kementerian Pariwisata Kamboja, pada tahun 2018, Kamboja menerima sekitar 6,2 juta turis internasional, dengan tingkat kenaikan 10,7% dibandingkan dengan 2017, dan sekitar 11 juta wisatawan nasional. Kamboja mengharapkan sekitar 7 juta wisatawan internasional pada tahun 2020, sekitar 11 juta pada tahun 2025, dan sekitar 15 juta pada tahun 2030, bersama dengan puluhan juta wisatawan domestik lainnya.(p/ab)