Terkait Beras Oplosan, Penyidik Bareskrim Polri Jemput Kepala Bulog DKI untuk Jadi Saksi

By Admin


nusakini.com - Penyidik Bareskrim Polri menjemput Kepala Perum Bulog Divre DKI Jakarta-Banten Agus Dwi Indirato, ke kantor Bareskrim Polri, Kamis (13/10/2016).

Menurut Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, penjemputan dilakukan agar Agus bisa diperiksa sebagai saksi dalam kasus mafia beras.

"Tidak ditangkap, tapi memang dijemput dan diperiksa sebagai saksi," ujar Komjen Ari.

Sebelumnya, Bareskrim Polri menemukan beberapa ton beras subsidi yang dioplos dengan beras nonsubsidi di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur.

Namun, Ari menegaskan bahwa status Agus hanya sebagai saksi.

"Baru dua orang dijemput, sudah diperiksa dari Bulog termasuk ADI," kata Ari.

Ari tak menyebutkan siapa lagi yang dijemput selain Agus.

Polisi telah menetapkan satu tersangka berinisial A dalam kasus beras oplosan.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung Setya mengatakan, A dianggap berperan besar dalam mencampur beras oplosan itu.

Beras tersebut kemudian dijual dengan karung beras merk Palm Mas dari Demak seharga beras premium.

Penyidik masih menelusuri jalur distribusi beras oplosan tersebut. Diduga tidak hanya disimpan di gudang Pasar Induk, namun juga di beberapa tempat lainnya.

Informasi tersebut didapatkan dari keterangan beberapa saksi yang sudah diperiksa.

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri sebelumnya menyita ratusan ton beras yang telah dicampur di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur.

Di lokasi, ditemukan 152 ton beras subsidi Bulog, 10 ton beras curah merk Palm Mas dari Demak, dan 10 ton beras yang sudah dicampur.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 139 Undang-undang tentang Pangan, Pasal 110 Undang-undang tentang Perdagangan, Pasal 62 Undang-undang tentang Perlindungan Konsumen dan Pasal 3 ,4 dan 5 Undang-undang tentang Pencucian Uang.(b/mk)