Temui Sahabat Museum KAA, Menlu Retno Ajak Anak Muda Jadi Agen Perdamaian

By Admin

nusakini.com-- “Kepada Sahabat Museum KAA yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia agar jangan takut dengan perbedaan karena perbedaan itu memperkaya. Indonesia yang majemuk dan toleran adalah aset bangsa yang diakui dunia internasional. Kalau ada perbedaan, tempuhlah dengan cara-cara damai, seperti negosiasi, dan diplomasi," demikian disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi pada acara bincang-bincang bersama anggota Sahabat Museum KAA Talk with Menlu Retno di Ruang Utama Gedung Merdeka, pada Sabtu (14/7). 

Menlu Retno juga mengingatkan mengenai prinsip perdamaian dari KAA. “Baru sepuluh tahun merdeka. Bahkan belum genap sepuluh tahun malah. Tapi di tahun 1955 Indonesia bisa menggelar KAA. Dua puluh sembilan negara yang hadir waktu itu mewakili 54% populasi dunia di gedung ini (red – Gedung Merdeka). Mereka menghasilkan Deklarasi Bandung (red – Dasasila Bandung),” kata Menlu perempuan pertama Indonesia itu. 

Prinsip-prinsip Dasasila Bandung, lanjutnya, seperti penghormatan kedaulatan, non-interference, kesetaraan, dan terutama penyelesaian masalah dengan cara-cara damai masih relevan hingga kini.  

Menlu Retno mengungkapkan, kontribusi KAA bagi perdamaian dunia itu ternyata menjadi rekam jejak positif Indonesia yang dipertimbangkan saat pengajuan Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB. “Maka, semangat perdamaian itulah yang ingin kita hidupkan terus melalui diplomasi kemanusiaan dan diplomasi perdamaian,” imbuhnya. 

Menutup pernyataannya, Menlu Retno berpesan kepada seluruh peserta acara, ”Saya jarang sekali dapat kesempatan bisa bersilaturahmi dengan Sahabat Museum. Ajaklah kawan-kawan yang lain untuk jadi anggota Sahabat Museum KAA. Dari museum ini kita bisa melacak jejak sejarah. Sebab, hari ini ada karena ada hari kemarin.” 

Acara Talk with Menlu Retno adalah wujud apresiasi dari Kementerian Luar Negeri selaku kementerian yang menaungi Museum KAA terhadap para relawan Sahabat Museum KAA. Tema bincang-bincang kali ini sejalan dengan arah kebijakan dan politik luar negeri RI. serta program kerja Kementerian Luar Negeri yang perlu diketahui oleh generasi muda. 

Sahabat Museum KAA adalah sebuah komunitas yang didirikan secara resmi pada 11 Februari 2011 bertepatan dengan Peringatan 61 Tahun Lambang Negara Republik Indonesia di Museum KAA. Sejak itu SMKAA bersinergi sebagai mitra Museum KAA dalam menyebarkan Nilai-nilai KAA. Sahabat Museum KAA hadir sebagai portal bagi 13 kegiatan klab yang mendukung visi dan misi Museum KAA. Klab-klab yang bernaung di Sahabat Museum KAA itu menempuh strategi kebudayaan dalam menyebarluaskan Nilai-nilai KAA kepada masyarakat.(p/ab)