Tangis Haru Warnai Pisah Sambut Direktur UT Makassar

By Ahmad Rajendra


Nusakini.com--Makassar--Pemegang jabatan Direktur Universitas Terbuka (UT) Makassar berganti dari sebelumnya Dra. Andi Sylvana, M.Si, kini dijabat Drs. Hasanuddin, M.Si. Andi Sylvana yang akrab disapa Ana akan melanjutkan karirnya di Jakarta. Serangkaian pergantian pucuk pimpinan tersebut, UT Makassar menggelar acara pisah sambut, Rabu (24/7) siang.

 Tangis haru tumpah saat Ana dengan raut wajah sedih, haru dan terbata-bata  menyampaikan sambutan dalam bentuk puisi yang diberi judul “Sahabat”. Dalam puisinya, perempuan dengan hobi bernyanyi itu menyebutkan waktu 6,5 tahun menjadi direktur UT Makassar sangat bermanfaat baginya untuk terus belajar, bersama mengukir asa, meraih prestasi, dengan perasaan senang, sedih, lucu, kesal, tegar, marah, bahagia bercampur menjadi satu.


“Episode kehidupan yang tidak mungkin tergantikan,” katanya terbata. Kini, sambung Ana, merupakan waktu untuk dirinya pamit untuk melanjutkan kehidupan yang tentunya harus lebih baik.

Ditanya usai acara terkait UT Makassar, Ana yang menghadiri acara pisah sambut bersama suami dan anak menyatakan UT harus terus bekerja keras membangkitkan kemandirian masyarakat, meningkatkan minat baca dan melek teknologi.

“Saya melihat, kemandirian, minat baca dan melek teknologi masyarakat di Makassar, Sulawesi Selatan pada umumnya masih rendah. Itu tantangan terbesar UT,” ujarnya seraya berharap semua pihak yang selama ini menjalin kerjasama yang baik dengan UT terus membantu untuk kemajuan UT dengan serta merta mendampingi direktur yang baru.

Di tempat yang sama, Direktur UT Makassar yang baru, Hasanuddin mengakui prestasi yang diraih UT di bawah kepemimpinan Andi Sylvana sangat bagus. Melihat Pokjar dan staf UT yang sangat bersemangat, termasuk dukungan dari mantan-mantan direktur UT, membuat dirinya optimis mampu terus mengembangkan UT Makassar ke arah lebih baik. Menjadi UT yang menjadi model untuk Indonesia Timur.

“Saya punya tekad untuk mengembalikan kejayaan UT Makassar yang pernah terjadi dulu. Di mana, saat itu mahasiswa UT Makassar mencapai 23 ribu,” ujar pria yang sebelumnya bertugas dalam bidang penanganan mahasiswa UT di luar negeri.

Terkait tugasnya di Makassar, Hasanuddin menyatakan bahwa dirinya bersyukur karena bisa pulang kampung. Mengingat, bapak dua anak ini merupakan putra asli Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan namun sudah meninggalkan Sulawesi Selatan sejak 25 tahun lalu dan merantau di Jakarta.(R/Rajendra)