nusakini.com - Jakarta - Lembaga survei Pollmark Indonesia, mengumumkan hasil survei Pilpres 2019 di Surabaya, Selasa (5/3/2019), dimana elektabilitas Jokowi di angka 40,4 persen. Sementara Prabowo Subianto hanya 25,8 persen.

Menurut Founder dan CEO Pollmark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah, berdasarkan hasil survei,  Jokowi sebagai capres petahana dalam kondisi rawan meskipun elektabilitasnya lebih tinggi dibanding Prabowo Subianto.

"Pengalaman saya 10 tahun melakukan survei pilpres maupun pilkada, jika elektabilitas petahana di bawah 50 persen, menunjukkan posisi berbahaya atau rawan," ujar Eep Saefullah.

Indikator kerawanan menurut Eep, juga bisa dilihat dari tingkat kesetiaan pemilih, dimana pemilih setia Jokowi yang tidak akan berpindah hanya 31,5 persen.

• Putuskan Berkoalisi dengan Pemerintahan Prabowo-Gibran, Surya Paloh Dinilai Politisi Senior yang Bermain Cantik
• Khusus IKN, Jokowi Keren
• PTUN Tolak Gugatan Terhadap Jokowi, Otto: Jangan Lagi Ada Tuduhan soal Dinasti Politik
• Survei Indikator: 63 Persen Publik Tak Setuju Pembatalan Pasangan Prabowo-Gibran
• MK Nilai Tak Ada Hubungan antara Bansos dengan Perolehan Suara di Pilpres

"Sementara pemilih Prabowo Subianto yang mantap 33,8 persen," ujarnya.

Lanjut Eep, ditambah pemilih yang belum mantap, artinya ada 48,0 persen yang belum menentukan pilihan (undecided voter).

"Kedua calon ini akan memperebutkan sisa suara yang belum punya pilihan," jelas Eep.

Eep mengungkapkan, survei digelar dari Oktober 2018 hingga Februari 2019 di 73 daerah pemilihan (dapil) dari total 80 dapil di seluruh Indonesia.

Adapun total responden yang dilibatkan sebanyak 32.560 orang. Setiap dapil ada 440 responden yang dilibatkan, kecuali dapil 3 Jabar sebanyak 880 responden.

Eep menyebut, survei yang menggunakan metode multistage random sampling itu memiliki margin of error sekitar 4,8 persen. (b/ma)