Sumsel Panen Raya di Lahan Lebak, Bukti Kepahlawanan Gempita Jawa Barat

By Admin


nusakini.com - Ogan Komerin Ilir – Pahlawan tidak pernah mati, setiap waktu dan tempat selalu lahir kepahlawanan, di mana ada harapan disitu selalu ada pengorbanan.

Kalimat itulah yang dirasa tepat untuk menggambarkan kisah sekelompok pemuda yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) asal Jawa Barat, mereka jauh-jauh datang dan menetap berbulan-bulan lamanya hingga panen raya di lahan lebak dan rawa, bekerja tulus mewujudkan harapan warga desa Pantai harapan kecamatan cengal Kabupaten Ogan Komerin Ilir, (OKI) Sumatera Selatan, Sabtu (29/09/2018).

Kepala desa bersama ratusan warga Desa Pantai Harapan menjadi saksi kesukarelawanan kelompok Pemuda Gempita asal Jawa Barat dalam wewujudkan Sumatera Selatan sebagai lumbung pangan. Panen raya ini menjadi pemandangan istimewa di Desa Pantai Harapan Kecamatan Cengal Kabupaten OKI, sebab sebelumnya lahan di desa ini hanya ada lahan tambak dan ratusan hektar sisanya hanya rawa.  

Panen raya tersebut dihadiri oleh sebagian besar masyarakat pantai Harapan dan juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. OKI. 

Sebanyak 65 ha dilahan cetak sawah baru lahan lebak atau rawa telah mulai di panen dari total 420 ha yang telah ditanami padi oleh masyarakat, wajah peradaban baru benar-benar terjadi di Desa Pantai Harapan.

Desa Pantai Harapan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan yang menjadi salah satu Lokasi program percetakan sawah baru tahun 2017, dengan lokasi persawahan yang hanya dapat ditempuh dengan perjalanan sungai selama 30 menit dari pemukiman.

Kepala Desa Pantai Harapan Ferry Sarip Ali mengisahkan awal mula pertemuan dan keterlibatan Gempita Jabar mewujudkan mimpi warga desa dapat mengoptimalkan lahan baru cetak sawah dilahan lebak desanya,  

Bermula curhatnya ke salah satu pengusaha Speedboat mengantarnya bertemu owner agen Tunggal salah satu merek mesin tempel di wilayah Sumatera Selatan (Palembang) dan menceritakan tentang keberadaan lahan percetakan sawah di desanya. Kata kades

Kades Ferry Sarip Ali mengungkapkan, Permasalahan muncul karena sawah adalah budaya baru bagi masyarakat Desa Pantai Harapan di mana sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petambak dan nelayan laut, ditambah lagi akses menuju desa pantai harapan yang sulit berdampak pada keterbatasan pendampingan dari Instansi terkait.

Hal inilah yang mendorong Kepala Desa mencari solusi untuk merealisasikan mimpinya, dimana warga Desa pantai Harapan harus memanfaatkan lahan cetak sawah baru yang jumlahnya ratusan hektar. 

Ferry melanjutkan, salah satu menantu Pemilik Dealer speed boat itu adalah petani di daerah Karawang Jawa Barat.

"Dari komunikasi ini akhirnya mempertemukan petani-petani muda dari Jabar dengan dirinya", tutur Kades Pantai Harapan.

"Harapan Kami mewujudkan pertanian di desa pantai harapan terjawab, tambah Kades, jauh-jauh dari seberang secara sukarela sekelompok pemuda dari Jabar yang tergabung di Gempita datang dan bertemu dengan kami di desa Pantai Harapan, tanpa panjang lebar, mereka langsung bekerja", ungkap haru Kades Ferry Sarip

Kades mengungkapkan, mereka menetap berbulan-bulan, dan mulai bekerja sejak Januari 2018, kegiatan budidaya dimulai dengan didampingi Sandi Ardiansyah (32) petani muda yang juga bagian dari Gerakan Pemuda Tani (Gempita) asal Subang Jawa Barat.

Dari mulanya ditanami padi dan panen seluas 8 ha, lalu kemudian pada bulan Juni 2018 menyusul Adi Hendriyus (34) petani muda asal Ciamis Jawa Barat (Gempita Ciamis) membantu perluasan budidaya seluas 65 ha, dan telah dipanen dengan hasil yang sangat menggembirakan seluruh warga desa.

"Tidak hanya sebatas melatih budi daya padi, pemuda Gempita Jabar ini juga telah membentuk Unit pengelola Jasa Alsintan (UPJA) dengan melatih dan melibatkan puluhan pemuda desa Pantai harapan", ujarnya Ferry

Sumbangsih dan pengorbanan Pemuda Gempita dari Jawa Barat ini selama berbulan-bulan menetap dan bekerja dengan segala hambatan telah berbuah optimisme dan berkah bagi seluruh warga desa.

"Hamparan ribuan hektar lahan lebak ini menjadi sentra pangan di pantai timur, mimpi akan terwujud, untuk menyuplai beras ke pulau Bangka", pungkas Kades Ferry. (p/al)