Sulawesi Selatan Tuan Rumah Penyelenggaraan Satu Dekade FAN

By Abdi Satria


nusakini.com-Makassar- Memasuki masa satu dekade pertemuan Forum Anak Nasional (FAN), Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan FAN 2019. Pertemuan tahunan ini merupakan rangkaian perayaan Hari Anak Nasional (HAN) yang setiap tahunnya diperingati pada 23 Juli.

Mengusung tema “Satu Dekade Forum Anak Nasional, Kita Beda Kita Bersaudara, Bersama Kita Maju”, pertemuan FAN akan melakukan upaya refleksi capaian yang telah diraih selama sepuluh tahun terakhir sejak FAN didirikan hingga saat ini. Pemilihan tema tersebut didasari karena anak-anak Indonesia mempunyai latar belakang yang berbeda, tetapi mereka diikat dalam persaudaraan, untuk bersama-sama membangun Indonesia maju demi mewujudkan Indonesia yang layak anak.

“Forum Anak merupakan bentuk nyata kebijakan Kemen PPPA yang menginisiasi pembentukan wadah partisipasi anak, baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga tingkat desa/kelurahan. FAN didirikan sebagai wadah anak-anak untuk dapat bersosialisasi dengan teman sebaya, mengembangkan minat, bakat, mengemukakan pendapat, aspirasi, suara, dan kepentingan secara formal sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan pada setiap tahap proses pembangunan nasional,” tutur Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kemen PPPA, Lenny Rosalin dalam pembukaan FAN 2019 di Rumah Jabatan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan.

Lenny mengatakan pertemuan FAN 2019 akan diikuti oleh Forum Anak Daerah dari 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Pertemuan ini dianggap memiliki nilai strategis karena FAN menjadi ajang bagi anak-anak di seluruh Indonesia untuk saling belajar dan berbagi terkait pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak.

Sejumlah isu hangat akan dibahas atau didiskusikan dan dicarikan solusinya oleh anak-anak dari seluruh Indonesia, diantaranya wirausaha online, kesiapsiagaan bencana, pencegahan dampak negatif kemajuan teknologi informasi, perkawinan anak, stunting, pola hidup bersih dan sehat, kesehatan mental, revolusi mental, trafficking dan terorisme, serta masalah anak pekerja migran yang ditinggal oleh orang tuanya bekerja ke luar negeri dalam jangka waktu yang lama dan jarak yang jauh. Dalam pertemuan FAN, akan disusun Suara Anak Indonesia yang akan dibacakan saat puncak perayaan HAN pada 23 Juli mendatang.(leo)