Stasiun Karantina Gorontalo Terapkan Sistem Pelayanan Terpadu Mendukung Ekspor Produk Pertanian.

By Admin


nusakini.com - Gorontalo, Menyusul semakin meningkatnya, Produksi Pertanian, terutama komoditas pangan. Upsus PaJaLe, Padi, Jagung dan Kedelai, sejak 2015, kinerja karantina pertanian hampir diseluruh wilayah kerja, terus meningkat, mengikuti ritme kerja yang diterapkan Mentan Andi Amran Sulaiman. Kerja-Kerja-Kerja serta merampingkan dan memutus semua "Regulasi" yang bersifat menghambat dan menambah biaya yang tidak perlu.

Mentan Amran Sulaiman, dengan Nawacita Joko Widodo-Jusuf Kalla "Hadirkan Negara dalam Setiap Persoalan Anak Bangsa", membuat semua yang ada dalam unit kerja lingkup kementerian pertanian harus ikut kalau tidak mau ditinggal, khususnya Karantina Pertanian, harus lebih sensitif dan bergerak cepat, tidak boleh lagi menunggu, cepat, tepat dan berkualitas melayani masyarakat. 

Mentan, setiap saat memantau dan mewanti-wanti, jangan perna sakiti Rakyat, demikian tutur , Indra Dewa, Kepala Balai Karantina Kelas II, Gorontalo, yang sudah hampir 2 tahun bertugas, sejak dimutasi dari Tanjung Balai Asahan, Prol. Sumatera Utara, disela-sela pelepasan ekspor jagung dari Gudang Gorontalo Pangan Lestari, Kamis lalu. 

Indra ketika ditanya kesan-kesan selama bertugas di Gorontalo, mengatakan, bahwa personil Karantina, harus siap di wilayah manapun di seluruh NKRI, terutama melayani masyarakat tani, mengikuti dinamika harus siap 24 jam, seperti saat ekspor jagung kamis lalu, Indra menuturkan, semua administrasi dilakukan Online, dan langsung dilayani dan diserahkan mentan kepada Owner saat itu juga.

Indra Dewa, membawahi 5 Wilker dengan 46 Personil, Organik non Organik, sudah cukup Proporsional walaupun peningkatan arus barang, khususnya ekspor semakin meningkat, pungkas kepala balai yang lincah dan sigap ini mengakhiri bincangnya dengan media yang meliput kunker mentan di Gorontalo. (humastan)