Start Ups Indonesia Gaet Investor di South by South West Festival

By Abdi Satria


nusakini.com-Austin- Pelaku ekonomi kreatif dari 7 perusahaan starts up Indonesia yang saat ini berpartisipasi pada “South by South West Festival (SXSW) 2019”memperkenalkan produk-produk kreatifnya kepada para pelaku ekonomi kreatif di Austin, Texas di ajang forum bisnis bertajuk “The Power of Indonesian Creative Economy: Austin Chapter”. Forum bisnis ekonomi kreatif ini diselenggarakan oleh Konsulat Jenderal RI Houston bekerjasama dengan Badan Kreatif Ekonomi dan Austin Chamber of Commerce. 

Salah satu produk ekonomi kreatif unggulan Indonesia yang ditampilkan adalah mesin TeleCTG yang merupakan versi portable dari alat Cardiotocography (CTG) untuk melihat kondisi bayi guna menekan resiko kematian ibu dan bayinya saat proses kandungan dan melahirkan. Beberapa produk ekonomi kreatif unggulan lainnya adalah Ars, Decoding, MTarget, Nodeflux, Noore Sport Hijab, Knok Percussion, dan Hello Dangdut.

Ars adalah aplikasi desain produk yang memungkinkan pengguna mewujudkan desain dari nol. Decoding, adalah aplikasi pemasaran produk lokal Indonesia ke pasar global. Alat marketing digital Mtarget yang kini menjadi solusi bagi UKM di Indonesia dan ASEAN. Nodeflux, menyediakan software analisis intelijen yang dapat mendeteksi wajah, plat nomor, dan jenis kendaraan. Noore, membawa hijab modern yang cocok untuk wanita aktif dan telah digunakan oleh atlet Asian Games 2018 untuk cabang olahraga taekwondo, pencak silat, skateboard, handball, dan sport climbing.

Knok Percussion memukau dengan alat music Cajon yang menjawab kebutuhan musisi modern masa kini, dan mesin music box mini Hello Dangdut untuk mempromosikan musik dangdut Indonesia. Produk-produk unggulan ekonomi kreatif Indonesia tersebut menarik perhatian lebih dari 100 orang pelaku ekonomi kreatif dan calon investor di Austin yang menghadiri forum bisnis. 

Dalam sambutannya, Konsul Jenderal RI Houston, Dr. Nana Yuliana, menyampaikan, “KJRI Houston dan saya pribadi sangat mengapresiasi anak-anak muda yang kreatif yang mampu menciptakan produk inovatif Indonesia. Saya berharap forum bisnis ini bermanfaat dalam memfasilitasi pertemuan dengan investor di Austin. Kota Austin ini sering disebut sebagai silicon hills dimana banyak pengusaha IT dan venture technology capitalist”.

Wakil Kepala Bekraf, Ricky Pesik dalam paparannya menjelaskan tentang perkembangan pesat dan keistimewaan produk-produk kreatif ekonomi Indonesia. Saat ini Amerika Serikat adalah pengimpor terbesar produk-produk ekonomi kreatif Indonesia. Keikutsertaan Bekraf pada SXSW tahun ini merupakan yang ke tiga kalinya dan diharapkan dapat memperluas pemasaran produk produk ekonomi kreatif Indonesia. 

Perusahaan start-up Indonesia ini masih akan berada di Austin pada 10-13 April 2019 untuk mengikuti pameran South by South West (SXSW) 2019 di bawah bendera Archipelageek bersama Badan Kreatif Ekonomi (BEKRAF) RI. Selain mereka, Dhira Bongs, musisi muda Indonesia genre “Explorative Pop” juga akan tampil di panggung The Townsend, Austin, pada 12 Maret 2019.(p/ab)