Soni Sumarsono Beri Solusi Untuk Pasar Sentral Makassar

By Admin

nusakini.com--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel dan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar terus berupaya untuk mencari solusi terbaik soal pedagang Pasar Sentral. Rapat koordinasi terus dilakukan bersama seluruh pihak. 

Pembangunan New Makassar Mall atau Pasar Sentral pasca kebakaran Mei 2014 silam, mengakibatkan para pedagang yang menjadi korban terpaksa membuka lapak jualan di luar area gedung Pasar Sentral. Untuk itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Soni Sumarsono melihat perlu upaya berupa solusi bersama baik untuk para pedagang, pengelola dan masyarakat umum pengguna jalan. 

"Ada pekerjaan yang tersisa, namanya Pasar Sentral itu adalah sisi lain dari keindahan Kota Makassar yang berkurang. Satu, kemacetan karena menggunakan bahu jalan," kata Sumarsono. 

Jalan yang digunakan Jalan HOS Cokroaminoto dan KH Agus Salim. Sehingga, mengembalikan fungsi jalan perlu dilakukan dan juga para pedagang tetap bisa berjualan. 

"Bagaimana solusinya? Mengembalikan fungsi jalan ke sedia kala. Kedua, bagaimana mengoptimalkan dan memfungsikan Pasar Sentral sekarang bisa optimal karena pedagang masuk ke dalam," ujarnya. 

Di sisi lain, terdapat upaya negosiasi dengan pihak pengelola PT Melati Tunggal Inti Raya (MTIR), yang dinilainya telah mengurangi tuntutan pada pedagang. Proses inilah yang ditekankan Sumarsono untuk dicarikan solusinya oleh Plt Wali Kota Syamsu Rizal. Relokasi tanpa merugikan banyak pedagang. 

Ketiga, membentuk tim promosi agar pedagang yang masuk ke dalam gedung pasar tetap dapat berjualan dan tidak rugi, masyarakat pembeli jug datang membeli. 

"Terus tim promosi tersebut, bisa meyakinkan banyak pembeli, pembeli datang ke pasar sentral tersebut. Jadi harus ada cara bagaimana menggerakkan pembeli bisa datang ke Pasar Sentral, terutama pada bulan puasa menjelang lebaran" jelasnya saat ditemui di Rumah Jabatan Gubenur di Jalan Sungai Tangka, belum lama ini.

Setelah pedagang pindah, maka jalan tempat mereka berjualan akan dibersihkan. Kemudian dibetonisasi dan diaspal oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulsel atau Makassar. 

Saat ditanya oleh sejumah awak media, soal Wakil Presiden Jusuf Kalla pernah meminta mantan Gubernur Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk menyelesaikan persoalan ini. Sumarsono mengaku melanjutkan apa yang dilakukan oleh SYL. 

"Bukan tidak menyelesaikan, tetapi belum menyelesaikan, karena terbatas pada waktu (purna bakti). Saya-kan harus melanjutkan proses penyelesaian, apa yang kita bicarakan bagian dari kelanjutanya," imbuhnya. 

Penyelesaian permasalahan di pasar kebanggaan masyarakat Indonesia Timur ini menurutnya harus dilakukan melalui proses negosiasi dan persuasif, sehingga kebaikan semua pihak dapat dicapai. 

Rapat intensif terus dilakukan oleh Pemprov dan Pemkot, Mantan Plt Gubernur DKI Jakarta ini juga menekankan, rapat yang dilakukan tidak ada hubunganya dengan politik. Harapannya, agar pedagang dan masyarakat bisa masuk ke dalam. 

"Syukur bisa menjelang Ramadan sudah bersih dan diaspal sehingga pada saat lebaran, kita menerima kedatangan tamu dan kondisi kota sudah tidak macet, aspal sudah mulus," harapnya. 

Sumarsono mengatakan, menyelesaikan persoalan pasar bukan baru kali ini saja bagi dirinya, saat menjadi Gubernur di Jakarta. Beberapa momen, secara diam-diam, dia memantau langsung kondisi Pasar Sentral. "Saya sudah dari sana lihat bagaimana kumuhnya bagunan di sana," bebernya. 

Saat menjabat di Jakarta, Sumarsono menyelesaikan persoalan Pasar Tanah Abang, Pasar Jatinegara, Pasar Kampung Melayu dan Pasar Senen. "Percayalah Pemerintah akan berbuat yang terbaik bagi mereka," pungkasnya. 

Selanjutnya, berdasaran informasi yang diperoleh, Pemprov Sulsel, Kodam XIV Hasanuddin, dan Polda Sulsel serta Pemkot Makassar sepakat melakukan upaya bersama-sama untuk mengembalikan fungsi jalan. 

Setelah bersih, diupayakan para pedagang pindah sendiri, selama sebulan akan dijaga oleh Satpol PP baik Pemprov dan Pemkot, selanjutnya dilakukan pengaspalan. 

Dalam proses ini diharapkan peran serta masyarakat dan pedagang di tempat tersebut agar upaya negosiasi yang ada selama bisa berjalan lancar dan sesuai yang diharapkan.(p/ab)