Soal ‘Tobat Koruptor’ versi Prabowo, ICW Mengaku Heran

By Admin


nusakini.com - Jakarta - Terkait beredarnya video yang sempat viral saat capres nomor urut 2 Prabowo berpidato menyinggung soal kesempatan koruptor bertobat dan memberi 3 sampai 5 persen dana buat pensiun koruptor ditanggapi langsung oleh Indonesia Corruption Watch (ICW).

Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Donal Fariz menilai sikap toleran yang dimiliki Prabowo itu justru tidak akan mengurangi prilaku korupsi di negeri ini.

"Sikap toleran kayak begitu justru tidak akan mengurangi perilaku korupsi. Justru koruptor itu adalah dihukum badannya dan disita asetnya. Kok malah memaafkan kayak begitu," ujar Donal saat dihubungi, Minggu (7/4/2019).

Donal melanjutkan, pemberantasan korupsi di Indonesia sudah ada tataran dan aturannya yang tertera dalam undang-undang. Ada akibat hukum yang akan diberikan kepada para koruptor, salah satunya disita asetnya disiksa badannya.

"Sehingga justru itu (sikap toleran memberi koruptor pensiun) bertentangan dengan semangat yang sudah dibangun selama ini, bahwa pemberantasan korupsi itu menghukum badan pelakunya dan kemudian merampas atau menyita asetnya. Nah konsep kayak begitu bertentangan dengan desain pemberantasan korupsi di dalam undang-undang 31 tahun 1999 yang kemudian menghukum badan, merampas aset pelaku kejahatan korupsi itu, bukan justru menafkahinya dalam bentuk uang (pensiun), apalah begitu seperti bahasa dia (Prabowo)," kata Donal.

Menurut Donal, masalah tobat adalah urusan pribadi masing-masing koruptor. Ketika undang-undang sudah mengatur mekanisme hukuman untuk koruptor, maka tidak ada mekanisme tobat dalam undang-undang.

"Kalau taubat itu kan mekanisme urusan dia dengan Tuhan, jadi menurut saya mekanisme taubat seperti apa? Menurut saya masih terlalu kabur tawaran seperti itu. Justru harusnya dikongkretkan saja seperti memperkuat KPK, kemudian melakukan pembersian di sisi penegak hukum, kepolisian, kejaksaaan, itu menurut saya lebih tegas dan lebih kongkret, daripada konsep-konsep yang masih menerawang dan akan menimbulkan perdebatan," imbuhnya.

Donal pun meminta Prabowo untuk lebih kongkret dalam memaksimalkan konsep pemberantasan korupsi yang sudah ada di negara ini. Hal ini lebih baik daripada memberi tawaran yang masih kosepnya masih kabur seperti memberi dana pensiun bagi koruptor.

"Definisi taubat itu membingungkan. Definisi taubat seperti apa yang dimaksud. Jadi ketika ada kasus korupsi diproses secara hukum, kemudian pelaku dipidana, aset dirampas, menurut saya itu justru lebih efektif daripada tawaran-tawaran lain yang belum teruji dan apalagi tidak diterapkan di banyak negara," jelasnya.

Sebelumnya, dalam pidatonya di GBK, Prabowo sempat mengatakan akan meminta para koruptor bertobat dan mengembalikan uang negara. Koruptor juga akan diberi dana pensiun.

"Kita akan panggil koruptor-koruptor itu, kita akan minta mereka taubat dan sadar kembalikan lah uang-uang yang kau (koruptor) curi, ya boleh kita sisikan sedikit lah, boleh nggak? Ya untuk dia pensiun, berapa, Kita tinggalin berapa," ujar Prabowo dalam pidatonya di GBK, Minggu (7/4/2019). (s/ma)