Soal Tes Baca Alquran, Gerinda: Kami Lebih Pilih Uji Program Kerja

By Admin


nusakini.com - Jakarta - Capres dan cawapres 2019 diusulkan sekaligus diundang mengikuti tes baca Alquran. Hal itu disampaikan dewan Ikatan Dai Aceh. Adapun tes ini diharapkan bisa menyudahi politik identitas yang marak belakangan ini.

Meski tidak bisa mempengaruhi keputusan KPU, tes ini setidaknya untuk mengakhiri polemik keislaman capres dan cawapres, kami mengusulkan tes baca Alquran kepada kedua pasangan calon," kata Ketua Dewan Pimpinan Ikatan Da'i Aceh, Tgk Marsyuddin Ishak di Banda Aceh, Sabtu (29/12/2018) lalu.

Menanggapi hal tersebut, Partai Gerindra mengaku lebih memilih uji program kerja daripada tes membaca Alquran. Wakil ketua umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan uji program kerja lebih mengedepankan kepentingan umum.

"Kalau mau dikonfirmasi pihak kita siap (tes membaca Alquran-red). Tapi menurut saya, bagaimana kalau kita uji dulu soal program kerja soal pembangunan, ekonomi yang lebih mengedepankan kepentingan umat umum. Tapi bukan saya menganggap baca Alquran tidak penting ya," ungkap Dasco , Minggu (30/12/2018) pagi.

Dasco mengatakan, uji program kerja dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat secara jelas terkait rencana kepemimpinan masing-masing pasangan capres-cawapres.

Program kerjanya apa, jangka panjang apa, pendeknya apa. Termasuk juga tentang pemberantasan korupsi," terangnya.

Meski lebih memilih uji program kerja daripada tes membaca Alquran, namun Dasco membantah Prabowo Subianto tak paham rukun Islam dan tak mampu menjadi imam salat. Menurutnya, sejak lama Prabowo sudah paham ajaran Islam. Sehingga tak perlu dikampanyekan di depan publik.

Bukannya Pak Prabowo enggak paham rukun Islam. Pak Prabowo belajar mengaji, salat ya sudah lama. Soal agama ini kan bukan dikampanye-kampanyein dan pencitraan," pungkasnya. (sm/mk)