SMK Kehutanan Negeri Makassar Terima 5 Siswa Baru Dari Timor Leste

By Ahmad Rajendra


Nusakini.com--Makassar--Tahun ajaran 2019/2020 masih riuh dengan banyaknya pro kontra tentang penerimaan siswa baru dengan sistem zonasi. SMK Kehutanan Negeri Makassar agak sedikit berbeda, sekolah yang memiliki visi “ tersedianya tenaga teknis menengah kehutanan yang berakhlak mulia, sehat, professional, mandiri dan berwawasan lingkungan serta berdaya saing dalam rangka memasuki lapangan kerja global ” melayani 9 propinsi yakni Sulsel, Sulbar, Sulteng, Gorontalo, Sulut, Malut, NTT dan NTB. Tahun ajaran baru ini kehadiran siswa baru yang berasal dari negeri tetangga Timor Leste sebanyak 5 orang yakni Michella Lolinha Lourance Das Neves Da Costa (P), Leonardo Da Costa (L), Jonathan Ricardo Ximenes Pinto (L), Joel Graciano Sequerira (L), Sarina Da Silva Pinto (P). Hal ini berawal dari MoU antara Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia dengan Kementerian Pertanian dan Perikanan Republik Timor Leste yang ditanda tangani di Jakarta tanggal 24 Agustus 2015 . 

Mou yang sudah berlangsung pada tahun keempat ini, telah disepakati untuk di tempatkan di SMK Kehutanan Makassar, dimana tahun sebelumnya berturut-turut di SMKK Kadipaten, kemudian SMKK Pekanbaru, selanjutnya SMKK Samarinda. Di Timor leste sendiri jumlah pendaftar untuk memperebutkan Beasiswa KLHK RI tahun ini sebanyak 94 orang yang mengikuti seleksi administrasi, tes tertulis, tes fisik dan wawancara.

Perbedaan sistem pendidikan dan materi pelajaran dengan Indonesia dirasa akan menyulitkan 5 calon siswa baru dari negeri tetangga ini sehingga SMK Kehutanan Negeri Makassar melakukan matrikulasi awal pada kelima anak ini mulai tanggal 2 April sampai 24 Mei 2019 dengan tujuan agar tercipta persamaan persepsi pada mata pelajaran dasar bahasa Indonesia, matematika dan IPA, dengan siswa yang berasal dari Indonesia nantinya.

Penerimaan sisawa baru SMK Kehutanan Negeri Makassar dari 9 Propinsi wilayah layanan dimulai dengan registrasi online di https=//smkkehutananmakassar.sch.id/ppdb dan pengiriman berkas tanggal 11 Maret sampai 13 April 2019. Total pendaftar 835 orang, terdiri dari 604 orang Sulsel, 20 orang Sulbar, 31 Sulteng, 73 Sultra, 22 Gorontalo, 15 Sulut, 15 NTT, 25 NTB, dan 16 Malut yang diumumkan 18 April 2019. Dari proses pendaftaran ada dua tahap seleksi yang harus diikuti yakni seleksi tahap pertama terdiri dari tes tertulis yang diadakan tanggal 29 April 2019 dengan materi uji Matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Tes fisik dan wawancara dilaksanakan 30 April sampai 1 Mei 2019 dengan materi uji lari 1200 meter untuk putra dan 1000 meter untuk putri, pull up, sit up, push up, loncat tegak, sprint 60 meter, selain itu dilakukan pengecekan fisik tinggi badan, tes buta warna, tes mata dan wawancara. Yang kesemuanya dari hasil tes tersebut yang diumumkan tanggal 10 Mei 2019 untuk seleksi tahap kedua.

Seleksi tahap kedua terdiri dari tes kesehatan dan psikotest yang tentunya dilakukan oleh lembaga yang berkompeten berlangsung dari tanggal 16 sampai 18 Mei 2019, pengumuman kelulusan akhir berlangsung 30 Mei 2019. Bagi siswa yang dinyatakan lulus melakukan pendaftaran ulang mulai dari tanggal 4 sampai 6 juni 2019. Jumlah total siswa yang berhasil lulus adalah 105 orang, yang terdiri dari 100 dari 9 propinsi dan 5 orang dari Republik Timor Leste.

SMK Kehutanan Negeri Makassar merasa penting melakukan kegiatan Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) untuk mempercepat penyesuaian peserta didik baru terhadap lingkungan sekolah (asrama, kampus, hutan dan lingkungan sekitarnya termasuk tata tertib). MOPDB dilaksanakan selama 12 hari mulai tanggal 02 sampai 13 juli 2019 di Hutan Pendidikan Tabo-tabo. Salah satu kegiatan yang ditunggu tunggu oleh para Pembina, peserta didik baru maupun yang lama, alumni bahkan orang tua siswa adalah Long March. Kegiatan Long March adalah kegiatan yang bertujuan melatih kekuatan fisik peserta didik berjalan sejauh 20 Km dengan Rute dari Hutan Tabo-tabo sampai di perbatasan Kota Pangkep. Terlihat jelas keseruan yang terjadi ketika malam terakhir sudah merambat di Hutan Tabo-tabo. Dengan lantunan lagu Rimbawan, menyemangati peserta Long March untuk bisa sampai di finish dengan tepat waktu dan kompak. Semua keletihan pada MOPDB terbayarkan dengan kegiatan api unggun, ini artinya calon peserta didik baru telah diterima di SMK Kehutanan, dan menjadikan diri mereka awal mula seorang RIMBAWAN.

Proses pembelajaran untuk peserta didik baru dimulai dengan Pendidikan Bela Negara oleh Pihak Angkatan Darat yakni Tentara berlangsung 2 hari tanggal 14 – 15 Juli 2019, dilanjutkan dengan Materi Matrikulasi untuk seluruh peserta didik baru tanggal 16 – 20 Juli 2019 dan Proses Pembelajaran sesuai kalender akademik berlangsung mulai tanggal 22 Juli 2019 di Kampus SMK Kehutanan Negeri Makassar.

Diharapkan sesuai visi SMK Kehutanan Negeri Makassar, dengan kurikulum yang telah diramu bisa menghasilkan Tenaga Teknis yang berkualitas dalam bidang Kehutanan.(R/Rajendra)