nusakini.com--Indonesia merupakan negara produsen sekaligus eksportir kopi terbesar di dunia. Saat ini, produksinya berada di posisi ke empat, di bawah Brazil, Vietnam dan Kolombia. Provinsi Bengkulu termasuk penghasil kopi terbesar di Indonesia. Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, produksi kopi Bengkulu berada di urutan ketiga. Produksi yang dihasilkan, mencapai 66 hingga 80 ribu ton pada 2016. 

"Jika produksinya dibandingkan dengan provinsi lain, jumlah tersebut cukup besar. Tetapi jika diturunkan pada pendapatan petani, ini produktivitas per satuan lahan masih rendah sekali," tutur Rohidin dalam perayaan Internasional Coffe Day di Bengkulu, Rabu (11/10). 

Produksi kopi Bengkulu, lanjut alumni Institut Pertanian Bogor ini masih di kisaran angka 700 kilogram per tahunnya dalam satu hektar lahan. Rendahnya harga dan hasil produksi kopi, maka pendapatan petani juga rendah.  

Untuk itu, dirinya menyatakan pemerintah mendorong peningkatan produktivitas hingga promosi pemasaran. Kopi Bengkulu sendiri, menurut Rohidin kualitas mampu bersaing di pasar perkopian dunia. Ia menyebutkan, Bengkulu juga memproduksi specialty coffe yang memperkaya varian kopi Nusantara. "Produk-produk kopi Bengkulu ini sudah mulai dikenal, konsumsi kopi Bengkulu juga harus terus menjadi tren gaya hidup," kata Rohidin. 

Rohidin juga memaparkan, pemerintah terus berupaya mendorong peningkatan produktivitas dengan memanfaatkan teknologi pertanian, salah satunya dengan peremajaan tanaman kopi pada perkebunan rakyat. Kopi Bengkulu juga menjadi perhatian serius pemerintah agar terwujud agribisnis komoditas kopi yang berkelanjutan dan berdaya saing.  

"Tentu harapannya untuk kesejahteraan bagi semua pelaku usaha perkopian, dari hulu sampai hilir. Komoditas ini jelas meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian," demikian ucap Rohidin. 

Dalam kesempatan yang sama, Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu Rasmawan menyampaikan pemerintah bakal membangun Kampung Kopi di Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong. Dua kabupaten tersebut merupakan termasuk wilayah penghasil kopi di Provinsi Bengkulu. Kampung Kopi yang digagas adalah areal kebun kopi rakyat yang kemudian diintegrasikan dengan pariwisata. 

"Kampung Kopi sudah kita survei, dan respon masyarakat sangat positif. Selain sektor perkebunan, ini terpadu dengan pariwisata serta perindag (perindustrian dan perdagangan. Red)," papar Rasmawan. (p/ab)