Siswa Madrasah Aliyah se – Solo Raya Deklarasikan Islam Santun

By Admin

nusakini.com-- Siswa siswi madrasah aliyah (MA) se – Solo Raya deklarasikan “Islam Santun”, di Solo, Jawa Tengah, Jumat (10/08). Deklarasi ini dilakukan dalam kegiatan “Workshop Literasi Islam Santun dan Toleran” yang digagas oleh Direktorat Kurikulum, Sarana dan Prasarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag bekerjasaama dengan Pusat Kajian dan Pengembangan Pesantren Nusantara (PKPPN) IAIN Surakarta. 

Berikut lima poin deklarasi yang dibacakan: 1) menolak penggunaan agama sebagai sumber ujaran kebencian, 2) menebarkan Islam santun di masyarakat dan media sosial, 3) merawat perdamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, 4) memupuk kerukunan demi terwujudnya persaudaraan antar sesama, 5) menjaga keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila. 

Pada workshop yang dibuka oleh Wakil Rektor 1 IAIN Surakarta Abdul Matin diikuti siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) se-Solo. Diantaranya, perwakilan dari MAN 2 Surakarta, MA Nurul Islam Boyolali, MA Alpansa Klaten, MA Jamsaren, MAN I Boyolali, MAN 2 Klaten, MAN Sukoharjo dan yang lainnya. “Sekarang sudah saatnya siswa dibekali dengan semangat literasi untuk menyongsong generasi masa depan Indonesia yang hebat,” kata Abdul Matin. 

Senada dengan Abdul Matin, Direktur KSKK Madrasah, A. Umar yang hadir sebagai keynote speaker juga menyetujui pentingnya kemampuan literasi bagi siswa madrasah untuk menyuarakan islam santun. Kegiatan semacam ini harus terus dilanjutkan untuk menciptakan suasana belajar yang kreatif serta membekali siswa-siswi madrasah dengan keterampilan literasi khususnya di media sosial dan media massa,” kata A.Umar.   

Menurut Direktur PKPPN IAIN Surakarta, M. Zainal Anwar, dalam kegiatan yang akan berlangsung selama dua hari, 10-11 Agustus 2018, workshop bertujuan membekali siswa madrasah dengan kemampuan menulis sehingga dapat mempromosikan islam santun. “Setelah acara ini, diharapkan para siswa mampu mengkampanyekan islam santun di madrasah masing-masing dengan menyebarluaskan tulisan yang mereka buat,” ujar dosen pada IAIN Surakarta ini. 

Lebih khusus, menurut Wakil Direktur PKPPN IAIN Surakarta Nur Kafid menyampaikan bahwa dalam acara yang mengambil tema “Siswa Santun, Madrasah Hebat” ini diajarkan bagaimana teknis menulis esai dan artikel. Usai workshop, Kafid berharap para siswa memiliki keterampilan menulis mulai dari menggali ide, menemukan fokus dalam tulisan, hingga memproduksi tulisan untuk melawan gerakan intoleran dan tema lainnya. “Pada akhir acara, semua tulisan ini kami rencanakan dapat dikompilasi menjadi buku,”ujar Kafid. 

Workshop ini menghadirkan tim ahli di bidang literasi. Salah satunya adalah Khairul Anam, praktisi media asal Jakarta. Dihadirkan pula dalam workshop ini tim ahli dari ‘Bilik Literasi’—penggiat literasi di Solo—yang secara intensif mendampingi peserta workshop ini selama dua hari. (p/ab)