Sikat Mafia Pangan, Mentan, Black List 5 Perusahaan, Importir Bawang Putih Nakal.

By Admin


nusakini.com - Jakarta, Andi Amran Sulaiman, sudah habis kesabaranya, menghadapi "Mafia Pangan", yang selalu merongrong, kerja keras pemerintah untuk mewujudkan, Kedaulatan Pangan dan Mensejahterakan Petani. 5 Perusahaan Importir Bawang Putih yang Nakal, telah ditetapkan Polri, jadi tersangka kemarin, yakni, PT.PTI, PT. TSR, PT. CGM, PT. PT. FMT dan PT. ASJ, langsung kami black list dan cabut ijinnya untuk selamanya, tegas mentan, hal tersebut disampaikan, kepada media yang meliput upacara hari lahirnya Panca Sila di kanpus kementan pagi ini.

Indonesia, memang menjadi pelanggan impor bawang putih, lebih dari 96 persen, kebutuhan bawang putih dalam negeri bersumber dari negeri China , Taiwan dan India, namun sejak kepemimpinan Andi Amran Sulaiman, Impor Bawang Putih dibatasi, dengan menggalakkan budidaya bawang putih di beberapa daerah dengan memberikan bantuan benih dan pupuk, kepada petani, upaya ini membuahkan hasil, indonesia dapat menekan impor bawang putih, walau gonjang-ganjing harga tetap rerjadi terutama pada saat menjelang hari besar ke agamaan, khususnya Ramadhan, Idul Fitri dan Natal Tahun Baru, mentan, mulai menyisir, problem ini, karena dari hukum ekonomi, suply dan demand, tidak masuk akal bila ketersediaan produk cukup dan tingkat permintaan masih stabil namun harga di pasar sudah membungbung.

Andi Amran Sulaiman, mengambil langkah cepat, memerintahkan semua lini kementerian, untuk memetakan Agroklimat dan agroekosistem wilayah pada semua propinsi yang layak untuk pengembangan bawang putih. Mentan, juga mengumpulkan para pengusaha importir bawang putih yang tergabung dalam Asosiasi Importir Bawang Nasional, dan sepakat untuk ikut serta mengembangkan budidaya bawang putih di indonesia.

Andi Amran Sulaiman, mengeluarkan keputusan, setiap Importir Wajib, membudidayakan bawang putih seluas 5 persen dari kuota impor yang didapatkan, hal tersebut sudah berjalan, namun masih banyak yang "Nakal", mau cari jalan pintas untuk meraup keuntungngan, bahkan tidak memperdulikan suasana ibadah masyarakat, seperti saat ini. Kita sudah lakukan pendekatan, agar pengusaha mau berkontribusi yang pada akhirnya juga akan menguntungkan, pemerintah tidak mau merugikan dunia usaha, namun tidak pula membuat masyarakat gaduh.

Bapak Presiden, sudah perintahkan, agar setiap permasalahan diselesaikan secara konprehensif dan permanen, konsep ini sudah kita lakukan dan terbukti baik, buktinya dulu kita impor jagung, bawang merah, sekarang sudah ekspor, cabai dulu selalu menyusahkan ibu-ibu di dapur bahkan menjadi pemicu inflasi walau kecil namun saat ini sudah stabil. Mentan, menegaskan akan terus mengawasi dan mengevaluasi semua kebijakan pangan, yang tidak berpihak pada rakyat, tahun 2018, 26 perusahaan yang sudah mendapatkan ijin impor tetap kita evaluasi.

Tata Kelola Pangan, terus diperbaiki dengan melibatkan, BUMD dan BUMN, untuk masuk dalam bisnis bawang putih, agar bila terjadi gejolak harga, BUMD dan BUMN, dapat segera menangainya. 

Mentan, menegaskan, bahwa indonesia, harus mewujudkan Swasembada Bawang Putih, tahun 2017, luasan sudah mencapai 2000 hektar dan tahun 2021, target luas tanam bawang putih, harus mencapai 80.000 hektar. Indonesia bebas dari Gurita Importir, media bantu, beritakan yang baik, khususnya hari ini, kita memperingati "Hari Lahirnya Panca Sila". Mari bersama-sama, kita perangi "Mafia Pangan", ujar Andi Amran Sulaiman. (humastan/eg))