Siaga Bencana, Pertamina Gelar Kompetisi Safety

By Admin


nusakini.com-Makassar-Masih terpatri di ingatan, bencana gempa, tsunami dan likuifaksi yang mendera Palu. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 2.113 orang meninggal akibat bencana itu. Terminal BBM Pertamina di Donggala pun turut tersapu tsunami. Berkat kesigapan dan pemahaman kondisi bahaya, tak ada korban jiwa insan Pertamina.

Untuk meningkatkan kesiapan seluruh insan Pertamina dalam mengidentifikasi bahaya termasuk bencana dan mengelolanya, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII menggelar kegiatan Health, Safety, Security and Environment (HSSE) EWAKO SUPER CHALLENGE 2019. Menariknya, kegiatan ini dibuka dengan atraksi borgol oleh regu sekuriti.

General Manager Pertamina MOR VII, Werry Prayogi menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Bulan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Nasional."Tema kegiatan HSSE EWAKO SUPER CHALLENGE 2019 adalah 'siaga dan sigap mengelola kondisi bahaya'. Karena Sulawesi merupakan pulau yang cukup rawan bencana. Di sisi lain, kegiatan operasi Pertamina juga beresiko tinggi," ujar Werry.

Sehingga, lanjut Werry, Pertamina terus berupaya wujudkan budaya HSSE untuk kegiatan bisnis bertanggung jawab. Komitmen dan penerapan budaya K3 di Pertamina MOR VII diapresiasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kelautan dengan penghargaan tujuh PROPER Hijau.

Region Manager HSSE MOR VII, Yock Orlando, menjelaskan HSSE EWAKO SUPER CHALLENGE 2019 mengkompetisikan kemampuan dan pengetahuan insan Pertamina. Diantaranya simulasi pengangkatan menggunakan crane, dan isolasi energi. Ada juga aksi penyelamatan dalam ruang gelap berasap serta Bantuan Hidup Dasar (BHD) untuk siaga bencana dan insiden.

"Setiap tantangan di kegiatan ini, diangkat dari pelajaran berbagai insiden besar. Misalnya isolasi energi dari insiden tumpahan BBM, serta pemadaman kebakaran berbagai skenario," tutur Yock. Sehingga menjadi media edukasi untuk sosialisasi prosedur aman yang berlaku di Pertamina.

Dari sisi sekuriti, peserta juga harus memiliki pegetahuan dan keterampilan teknis dalam melakukan investigasi terhadap insiden. Sekaligus mempunyai kecepatan, ketepatan dan ketangkasan dalam melakukan penanganan suatu kejadian.(r/rajendra)