Setiap Diundang DPRD dan Parpol Mendagri Selalu Serukan Lawan Racun Demokrasi

By Admin


nusakini.com-Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sebagai menteri yang memiliki hubungan kemiteraan dengan partai politik, selalu mendapat undangan untuk mengisinya, baik sebagai keynote speech maupun narasumber.

Ia menyempatkan hadir pada setiap undangan acara workshop yang diselenggarakan partai politik, seperti halnya menghadiri acara Workshop Pimpinan dan Anggota DPRD yang diselenggarakan Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) di Grand Paragon Hotel, Jumat (23/11)  

“ Hampir semua partai politik dan Assosiasi DPRD, mengundang saya dalam kapasitasnya sebagai Mendagri. Untuk workshop hari ini kebetulan juga saya sebagai kader partai. Secara prinsip satu konsolidasi demokrasi lewat Pilkada serentak sukses diselenggarakan apapun dinamikanya. Pemerintah dan semua partai politik harus mengapresiasi kerja KPU, Bawaslu, DKPP dan termasuk teman - teman media yg telah sukses menyelenggaran Pilkada serentak thn 2015, 2017 dan 2018” tuturnya. 

Dalam setiap kesempatan, Tjahjo selalu mengingatkan para kader partai politik dan DPRD manapun untuk melawan yang ia sebut “Racun Demokrasi”. 

“ Tahapan Pemilu Serentak 2019 Pileg dan Pilpres ini sangat panjang waktunya khususnya kampanye Pilpres. 

Mari kita lawan yang namanya racun demokrasi. Satu yang namanya politik uang, kedua mari kita lawan kampanye negatif, yg mengandung ujaran kebencian, fitnah, politisasi SARA, itu harus kita lawan bersama karena itu adalah racun-racun yg merusak peradaban demokrasi yang berdasarkan Pancasila” seru Mendagri Tjahjo Kumolo.

Selain itu, Mendagri Tjahjo Kumolo menaruh perhatian terkait tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu Serentak 2019, dalam setiap kesempatan dihadapan kader partai politik, termasuk pada saat menghadiri Workshop DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota yg dilaksanakan oleh DPP PDIP. 

“ Mari kita tingkatkan partisipasi pemilih masyarakat supaya maksimal mencapai dan melampaui target KPU yakni 77,5 persen” 

Lebih lanjut, Ia juga menyerukan kepada tim sukses, baik kampanye Pileg maupun Pilpres untuk lebih mengedepankan kampanye adu ide, adu konsep, program, dan gagasan yg memberi pendidikan politik bagi masyarakat. 

“Mari kita ajak semua tim sukses capres dan cawapres untuk kampanye adu adu konsep, program, dan gagasan. Saya sebagai bagian dari Pemerintah saat ini, sudah menjadi kewajiban saya untuk mensosialisasikan seluruh program yang sedang dan sukses dikerjakan pemerintahan pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla” ungkapnya. 

Mendagri Tjahjo Kumolo juga tidak henti – hentinya mengingatkan di hadapan para kader partai politik akan ancaman negara yakni area rawan korupsi, termasuk di dalamnya markup, jual beli jabatan, pengadaan barang jasa serta berbagai macam proyek harus dicermati oleh teman - teman daerah khususnya saya dan semua kepala daerah, DPRD dan kader parpol untuk hati-hati pada area rawan korupsi tsb di samping masalah Narkoba dan mencermati setiap latar perkembangan yang berkaitan dengan radikalisme dan terorisme, serta peka akan masalah kesenjangan dan ketimpangan sosial, pungkasnya. 

Kita semua memiliki tanggungjawab yg sama untuk mengawal keberlangsung NKRI. Dan sebagaimana yg pesan Jenderal Sudirman bahwa "Kejahatan akan merajalela jika orang2 baik berdiam diri". Kita semua yg hadir adalah orang-oramg baik, kita.tidak boleh.berdiam.diri jika disekiling melihat gelagat adanya 4 ancaman negara tsb (Narkoba, Radikalisme, Korupsi dan Ketimpangan Sosial). Mari.bergerak bersama kita melawan Racun Demokrasi yg akan merusak peradaban demokrasi Indonesia. Dan Mari kita sukseskan pembangunan ekonomi dan infrastruktur sosial demi kejayaan dan kesejahteraan masyarakat bangsa Indonesia. (p/ab)