nusakini.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk terus berupaya untuk membina hubungan dengan para stakeholder, termasuk pekerja konstruksi sebagai end user atau pengguna langsung produk semen. Sebagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas kemampuan pekerja konstruksi, Perseroan melalui anak usahanya, PT Semen Gresik, kembali menggelar kegiatan pelatihan di bidang konstruksi bertajuk “Forum Terampil PekerjaKonstruksi Semen Gresik” selama 2 hari (9-10/4) di Gedung KDPDK, Kecamatan Ngadirojo (9/4) dan Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu, Kabupaten Pacitan (10/4/2016).

Direktur Komersial Semen Gresik, Mukhamad Saifudin mengatakan bahwa selama ini banyak pekerja konstruksi yang memperoleh kemampuannya secara otodidak atau turun temurun, bukan didapat melalui pelatihan dari tenaga ahli. Oleh karena itu, penting bagi para pekerja konstruksi untuk mendapat ilmu langsung dari pakarnya. 

Saifudin menjelaskan bahwa Perseroan berharap bekal ilmu yang diberikan dapat mendorong semangat para pekerja konstruksi untuk terus belajar karena Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah mulai berlangsung. “Dengan adanya forum ini, kita harapkan peserta dapat melanjutkan ke jenjang sertifikasi. Sertifikasi ini sangat diperlukan untuk bersaing dengan tenaga kerja dari negara-negara ASEAN yang akan masuk ke Indonesia,” kata Saifudin. 

Forum ini dihadiri 350 peserta dari seluruh kecamatan di Kabupaten Pacitan. Hadir pula dalam acara ini Bupati Pacitan, Drs. H. Indartato. Dalam kesempatan ini, Indartato berharap program ini dapat memajukan Pacitan lewat peningkatan kesejahteraan para pekerja konstruksi di Pacitan. “Kami berterima kasih kepada Semen Gresik sudah ikut memajukan Pacitan melalui program pelatihan ini. Di Pacitan, bidang konstruksi adalah sektor ketiga setelah pertanian dan perdagangan yang menyumbang PDRB terbesar. 

Saifudin menjelaskan bahwa program pelatihan tenaga konstruksi merupakan program rutin yang telah dilakukan Perseroan sejak 2006. Hingga akhir 2015, total pekerja konstruksi yang dibina Semen Indonesia mencapai 11.342 orang dari berbagai daerah di Jawa, Kalimantan, dan Bali. Lebih dari 5.500 pekerja di antaranya telah tersertifikasi. Program edukasi pekerja konstruksi ini akan terus berlanjut dengan memperbanyak daerah yang diberi pelatihan.(ip/mk)