Sekjen PDIP Minta Polemik Terkait Isu PKI Tak Perlu Lagi Dipertentangkan

By Admin


nusakini.com - Jakarta - Beberapa waktu lalu Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memerintahkan setiap prajurit menonton film Pengkhianatan G30S/PKI. Presiden Jokowi pun menonton film tersebut bersama warga Bogor di lapangan tenis Komando Resor Militer (Korem) 061/Suryakancana, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat malam (29/9/2017).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristyanto mengatakan tak perlu lagi ada polemik tentang langkah Panglima TNI yang memerintahkan menonton film tersebut. Dia mengatakan, setiap lapisan masyarakat seharusnya dapat fokus untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain. Sehingga, tak perlu lagi mempertentangkan isu yang berkaitan dengan PKI.

"Kenapa hal tersebut harus dipersoalkan kembali? Bangsa ini harus mengejar ketertinggalannya dari bangsa lain dan mengambil hikmah dari masa lalu, bukan mempertentangkan masa lalu," kata Hasto di Jakarta Pusat, Sabtu (30/9/2017).

Hasto berharap tidak perlu lagi ada perdebatan-perdebatan pada peristiwa di masa silam karena sejatinya filsafat dari bangsa ini adalah hidup dalam kesejahteraan dan harmoni.

"(Hidup) Bukan dalam ketegangan dan dendam masa lalu. Tapi bangsa yang dengan kepribadian gotong royong dan welas asih untuk mengabdi masa depan dan negara," ungkapnya 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo(Jokowi) menghadiri nonton bareng film G30S/PKI bersama warga Bogor di Lapangan Markas Korem 061/Suryakencana, Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/9/2017).

Jokowi duduk di barisan paling depan dengan pengawalan ketat dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Tampak hadir menemani Jokowi adalah Danrem 061/ Suryakencana Kolonel Inf Mirza Agus dan Kapolresta Bogor Kota Komisaris Besar Ulung Sampurna Jaya.

Danrem 061/ Suryakencana Kolonel Inf Mirza Agus mengatakan, pada nobar tersebut pihaknya akan memutarkan film G 30S PKI secara full atau lengkap.

"Bersama pak Jokowi, jajaran Korem dan ratusan warga akan menyaksikan film G30S/PKI secara full kurang lebih empat jam," ujar Mirza. (b/ma)