Sejak Menjabat, Ganjar Sudah Entaskan 1 Juta Warga Miskin

By Abdi Satria


nusakini.com-Semarang-Sejak menjabat Gubernur Jateng pada September 2013, persoalan kemiskinan menjadi perhatian serius Ganjar Pranowo. Melalui berbagai program, data BPS menunjukkan hingga Maret 2019 warga miskin di provinsi ini telah berkurang lebih dari 1 juta orang. 

Ganjar mengungkapkan catatan itu dalam Peringatan Ulang Tahun ke-69 Provinsi Jawa Tengah di Lapangan Pancasila (Simpanglima) Semarang, Kamis (15/8). Gubernur mencatat dari bulan Maret 2014 hingga Maret 2019 penurunan kemiskinan mencapai 1.093.220 orang.

“Punika data BPS lho, mboten kula ingkang matur (data ini dari BPS lho, bukan saya yang bilang),” kata Ganjar yang sepanjang pidatonya menggunakan Bahasa Jawa.

Penurunan angka kemiskinan di Jateng memang selalu tinggi setiap tahunnya. Bahkan pada 2018 lalu, Jawa Tengah menjadi provinsi dengan penurunan angka kemiskinan terbaik secara nasional.

Selain pengurangan angka kemiskinan yang signifikan, sejumlah pekerjaan infrastruktur di Jateng lanjut Ganjar juga sudah dilaksanakan dengan baik. Bandara Ahmad Yani Semarang misalnya, sekarang menjadi bandara megah berfitur floating airport pertama di Indonesia.

“Kami juga berhasil memberikan insentif kepada guru ngaji, membangun rumah yang rusak menjadi layak huni, memberikan gaji guru honorer setara UMK dan banyak lagi capaian-capaian lainnya,” tegasnya.

Tidak sedikit capaian yang diraih Pemprov Jateng yang mendapatkan penghargaan dari berbagai pihak. Namun menurut Ganjar, penghargaan-penghargaan itu tidak terlalu penting, karena yang terpenting adalah kepuasan masyarakat karena dilayani dengan baik.

“Yang penting saat ini adalah integritas dan pelayanan baik kepada masyarakat. Hari ini wilayah Pemprov Jateng sudah memiliki itu, dan saya harap pada momentum hari jadi ini, integritas dan pelayanan prima kepada masyarakat menular ke semua kabupaten/ kota di Jateng,” tegasnya.

Dalam pidato yang disebut Ganjar lebih tepat disebut ngudarasa itu, Ganjar juga mengajak peserta upacara mendoakan KH Maemoen Zubair. Ulama kharismatik, sekaligus ayah dari Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin itu, menurutnya adalah tokoh bangsa yang patut jadi suri tauladan.

“Beliau bukan hanya ulama yang dihormati tapi tokoh kebhinekaan yang dihormati umat agama lain. Semangat Mbah Moen dalam menegakkan toleransi harus kita teladani,” kata Ganjar.

Tak lupa, Ganjar juga berpesan kepada seluruh masyarakat Jawa Tengah untuk tetap menjaga kebhinekaan. Tidak ada hal yang lebih indah saat ini selain menjaga persaudaraan atau dalam bahasa Jawa-nya Ngrumat Bebrayan.

Ngrumat Bebrayan juga menjadi tema Pesta Rakyat Ultah ke-69 Jateng. Acara berupa pagelaran seni, berbagai lomba, pameran produk, dan lainnya itu akan dipusatkan di Kabupaten Wonogiri 23-25 Agustus mendatang. (p/ab)