Saya Sonny, Anggota PETA yang ditempatkan di Kab. Keerom Papua

By Admin

nusakini.com--Cerdas, petualang, pemberani dan berjiwa sosial tinggi itu yang nampak dari anggota Patriot Energi Tanah Air (PETA). Tidak semua orang dan tidak banyak orang yang memilih menjadi seperti mereka. Mereka memilih jalan yang sulit di daerah yang sangat minim infrastrukturnya daripada kemapanan yang dididamkan banyak anak muda. Anggota PETA merupakan sarjana-sarjana yang terbaik yang bukan saja pada nilai akdemiknya namun juga di masalah karakter, attitude, dan sikap dalam menghadapi berbagai persoalan bangsa.Sabtu (16/7) 

Salah seorang anggota PETA, Sony bersama dengan satu rekan akan ditempatkan di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua selama satu tahun. Latar belakang pendidikan Sonny adalah Teknik Pertanian Universitas Gajah Mada angkatan 2009. 

Sonny sejak awal kuliah sudah aktif berorganisasi dalam pengkaderan dan pemberdayaan masyarakat. Sejak dibuka program PETA tahap I sudah menyatakan ketertarikannya sehingga Sony bergabung dalam PETA gelombang I dan langsung ditempatkan di lokasi yang sudah ditentukan dan langsung melakukan tugas dan fungsinya sebagai anggota PETA yakni melakukan pendampingan pada masyarakat dan memberikan pencerahan terkait masalah energi baru terbarukan selama enam bulan. 

Saat gelombang kedua dibuka, Sonny bersama 34 anggota PETA gelombang I kembali bergabung bersama anggota PETA gelombang ke II. Ketika ditanyakan apa yang memitivasinya untuk kembali bergabung pada PETA, Sony menjawab, “Kapan lagi bisa berkontribusi buat Negara dan mumpung ada yang memfasilitasi, karena ga mungkin bagi kami ujug-ujug datang terus ketemu masyarakat dan tinggal disana,” ujar Sony. 

Menjadi Patriot Energi pada prinsipnya adalah mengabdikan diri untuk hidup bagi rakyat kebanyakan dan hadir untuk merasakan apa yang rakyat rasakan. Patriot Energi dapat disebut sebagai sarjana rakyat yang menerapkan bahasa cinta dalam hidup keseharian.”Dengan bergabung di PETA kita bisa mengetahui kondisi masyarakat setempat yang katanya saudara kita setanah air, kaya gimana se kondisinya mereka sebenarnya da nada kebetulan ada yang mewadahi dan kita dapat pelatihannya juga,” lanjut Sony. 

Gelombang I, Sony dikirim menjalani tugasnya di Provinsi Kalimantan Utara di Kabupaten Nunukan Kecamatan Seboko di perbatasan Indonesia dan Malaysia selama enam bulan. Gelombang II, Sony dikirim ke Kabupaten Keerom Provinsi Papua didekat perbatasan Indonesia dan Papua Nugini selama satu tahun. (p/ab)