Santri Tahfiz Al Quran Indonesia Belajar di Beberapa Kota Turki

By Admin

nusakini.com-- Sebanyak 173 santri penghafal (tahfizh) Al Quran Indonesia telah diberangkatkan ke Istambul, Turki untuk melanjutkan pendidikan di Pesantren Sulaimaniyah. Kepala Biro Umum Setjen Kemenag Syafrizal, Sabtu (6/8) menjelaskan bahwa para santri nantinya tidak hanya ditempatkan di Pesantren Pusat Sulaimaniyah di Umraniye Istanbul, tapi juga di beberapa cabang Sulaimaniyah yang tersebar di beberapa kota di Turki. 

Santri Indonesia dibagi ke beberapa  kota besar di Turki, seperti Istanbul, Bursa, Izmir, Samsun, dan Ankara. Ustad-ustad Sulaimaniyah telah menjemput santri Indonesia di Pesantren Sulaimaniyah Pusat,

Menurutnya, tim Kementerian Agama telah melakukan pertemuan dengan pihak yayasan dan jajaran pengajar di Pesantren Pusat Sulaimaniyah, Umraniye Istanbul, pada hari Jumat. Selain silaturahim, pertemuan itu juga dalam rangka penempatan para santri di pondok-pondok Sulaimaniyah yang tersebar di beberapa wilayahTurki. 

Dalam kesempatan itu, lanjut Syafrizal, Ketua Yayasan Sulaimaniyah Turki Ahmet Arif Denizolgun mengibaratkan para santri dari Indonesia sebagai kaum Muhajirin, sedangkan pimpinan dan warga santri Sulaimaniah sebagai Anshar yang berkewajiban melayani dan mensukseskan pendidikan mereka. 

Untuk itu, Ahmet menyambut baik kehadiran para santri dan bahkan berharap agar jumlah santri dari Indonesia yang menuntut ilmu di Pesantren Sulemaniah Turki terus meningkat. Santri dibiayai oleh para donatur Sulaimaniah melalui IFA (Iternasional Fraternity Asosiation) atau yayasan persaudaraan Internasional, tuturnya 

Yayasan Pesantren Sulaimaniyah Tukri menyelenggarakan layanan pendidikan formal dan nonformal. Khusus untuk pesantren, pola pendidikannya berupa Dirasah Islamiyah dengan faham keagamaan Ahlulsunah wal Jamaah. Santri Indonesia akan belajar selama 2 tahun di Turki, setingkat SLTA. Tamat dari Sulemaniah, mereka bisa masuk Perguruan tinggi, baik di Turki maupun Indonesia, terang sosok yang saat ini juga dipercaya oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sebagai Pgs. Kepala Pusat Informasi dan Humas (Pinmas). 

Syafrizal mengaku terkesan dengan pengelolaan pendidikan di Sulaimaniyah. Menurutnya, tenaga pengajarnya sangat ramah, dan fasilitasnya juga sangat baik. Bangunan Ponpes Ulu Jami Sulaimaniah di Istambul berupa gedung tingkat 7 dengan sarana prasarana yang setara dengan hotel bintang tiga. 

Hari ini, Sabtu (6/8), lanjut Syafrizal, tim Kementerian Agama menuju Kota Bursa untuk meninjau salah satu cabang pesantren Sulaimaniah yang juga menjadi tempat santri Indonesia . Kota Bursa kurang lebih berjarak 3 jam perjalanan darat dari Kota Istambul. Kami mengecek fasilitas pesantren Sulemaniah Cabang Bursa yang terletak sekitar 130 km dari Istambul karena ada 9 orang sntri kita di sana, jelasnya. 

Syarizal menambahkan bahwa pengiriman santri penghafal Al Quran dari Indonesia ke Sulaimaniah sudah berlangsung sejak tahun 2011. Saat itu, santri yang dikirim hanya 18 orang. Setelah itu, jumlah santri yang dikirim setiap tahun terus meningkat, yaitu: 30 orang (2012), 46 orang (2013), 70 orang (2014), dan 100 orang (2015). Tahun ini, sebanyak 173 santri telah dikirim untuk belajar di Ponpes Sulaimaniyah Turki. (p/ab)