Sandi Ingin Program OK OCE Masuk APBD-Perubahan 2017

By Admin

Foto/Net  

nusakini.com - Sandiaga Uno, Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih menyampaikan akan bertemu dengan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat untuk membahas program One Kecamatan One Center for Enterpreneurship (OK OCE). Sandi mengatakan program ini diusahakan masuk dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2017.

"Hari Senin atau Selasa saya akan coba menghubungi Pak Djarot untuk menghadap beliau. Coba mensinergikan sisa dua sampai tiga bulan terakhir, mungkin bisa langsung take off kalau beberapa program kami mendapat akomodasi dari anggaran perubahan tahun 2017," kata Sandi, Jumat (12/5/2017) lalu

Sandi belum memastikan berapa anggaran APBD yang diperlukan untuk realisasi program OK OCE. Saat ini tim sinkronisasi masih menghitung dan Sandi memperkirakan anggaran itu tidak terlalu banyak.Jika memang ada anggaran untuk OK OCE tahun 2017, kata Sandi, dana akan digunakan untuk pelatihan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pemasaran. Tidak ada pemberian modal pada tahap awal program OK OCE. 

Sandi ingin bantuan modal untuk UMKM berasal dari perbankan pada tahap berikutnya. Ia akan berusaha menjalin kerja sama antara Pemerintah Provinsi DKI dengan perbankan.

"Kami rencananya mulai menjalin kerja sama dengan institusi perbankan setelah Oktober. Sebelum itu, kami membuka agar institusi perbankan dan non perbankan bisa mengakses para peserta OK OCE, karena mereka memiliki bisnis yang berkembang dan bisa menciptakan lapangan kerja," katanya.

Sandi menjelaskan, akan terus berkomunikasi dengan Djarot pada pekan depan untuk memperkenalkan tim sinkronisasi. Ia ingin membahas program prioritas lain selain OK OCE, seperti program DP nol rupiah, Kartu Jakarta Pintar Plus dan Kartu Jakarta Sehat Plus bersama Pemprov DKI.

Tim sinkronisasi itu baru diresmikan, Selasa (9/5). Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menjadi ketua di tim tersebut.

Sudirman didampingi mantan Wakil Menteri PANRB Eko Prasojo, eks Sekda DKI Fadjar Pandjaitan, mantan deputi di UKP4 Hanief Arie Setyanto, pegiat tata kota Marco Kusumawijaya, aktivis perempuan Edriana Noerdin, advokat Rikrik Rizkiyana, dan akademisi Untoro Hariadi.

Secara keseluruhan, tim sinkronisasi bekerja menerjemahkan program Anies-Sandi. Penerjemahan program yang dimaksud adalah bagaimana program tersebut dibahas secara keseluruhan dalam tim. Program tersebut akan dibahas bertahap mulai dari tim pengarah, tim pakar dan terakhir tim sinkronisasi. 

Secara spesifik, dalam tim sinkronisasi ada kelompok kerja yang membahas program tersebut untuk masuk dalam rancangan proram jangka menengah daerah. Kemudian program tersebut akan dibahas lebih lanjut untuk masih APBD DKI 2018. (b/mk)