Rektor IHDN Denpasar Kukuhkan Relin sebagai Profesor Bidang Filsafat

By Admin


nusakini.com-Denpasar-Rektor Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Rabu (12/9), mengukuhkan Dr. Dra. Relin D.E., M.Ag, sebagai guru besar filsafat. 

“Mengingat pentingnya arti pengukuhan ini, saya berharap upacara ini dapat memberi inspirasi kepada seluruh civitas akademik, khususnya para dosen untuk mengikuti seluruh jenjang akademik dan secara intersepsi membangun disiplin ilmu dengan penuh totalitas, dedikasi dan tanggung jawab ilmiah,” kata Rektor IHDN Denpasar I Gustiu Ngurah Sudiana usai prosesi pengukuhan Prof. Dr. Dra. Relin D.E., M.Ag, di kampus IHDN Denpasar, Bali. 

I Gusti Ngurah Sudiana menyampaikan bahwa habituasi semacam ini hanya akan terjadi jika seluruh civitas akademik secara konsisten mengembangkan atmosfer akademik. “Astungkara, hanya dengan membangun kultur semacam ini. Apa yang dikatakan Pierre Bourdieu, ahli ilmu sosial Perancis, kelak akan lahir para homo academicus IHDN Denpasar yang akan mencerahkan kehidupan masyarakat, agama, bangsa dan negara,” tambah I Gusti Ngurah Sudiana. 

Selaku Rektor IHDN Denpasar, I Gusti Ngurah Sudiana menyampaikan ucapan selamat kepada Prof. Dr. Dra. Relin D.E., M.Ag., yang juga istri tercinta, atas prestasinya meraih jabatan tertinggi dalam dunia akademik. “Saya juga ucapkan selamat kepada keluarga besar civitas akademik IHDN Denpasar karena hari ini telah berhasil menambah daftar jumlah Guru Besar pada IHDN Denpasar,” tambah I Gusti Ngurah Sudiana. 

Bagi Sang Rektor yang juga ketua PHDI Provinsi Bali ini, upacara pengukuhan guru besar memiliki makna ganda bagi IHDN Denpasar. Secara internal, pengukuhan ini menjadi salah satu ukuran kualitas sebuah Perguruan Tinggi. Karenanya, bagi Sudiana, semakin banyak dan cepat para dosen meraih guru besar, menandakan kehidupan akademik perguruan tinggi tersebut berlangsung sehat. 

Secara eksternal, lanjut Sudiana, pengukuhan ini juga sangat strategis karena IHDN Denpasar kini memiliki positioning yang kuat dan setara dengan perguruan tinggi agama dan perguruan tinggi umum lainnya. 

“Kita menunggu kehadiran dosen yang lain untuk bergabung sebagai guru besar IHDN Denpasar,” pinta Sudiana. 

Dijelaskan Sudiana, pengukuhan guru besar di bidang filsafat ini menjadi tonggak sejarah bagi IHDN Denpasar. Sebab, keilmuan filsafat cukup langka dan sangat dibutuhkan baik di kampus dan juga di masyarakat. 

Ke depan, IHDN Denpasar diharapkan semakin meningkat citranya di masyarakat karena kebutuhan keilmuan filsafat akan membantu manusia untuk mengetahui jatidiri dan tujuan hidupnya di dunia. 

Prof. Dr. Dra. Relin D.E., M.Ag, menyampaikan bahwa keinginannya untuk membangun kembali dan melestarikan budaya Jawa yang terdapat dalam serat-serat akasara Jawa dan ungkapan Jawa yang sarat dengan nilai filosofi hidup masyarakat Jawa. Revitalisasi budaya yang banyak mengandung nilai filsafat agar bisa membentengi generasi muda dalam memfilter budaya asing. Dari kebudayaan Jawa yang spiritualismenya dekat dengan alam diformat menjadi budaya Jawa yang bisa diilmiahkan atau dirasionalkan sesuai keadaan zaman. Dengan memahami filosofi Jawa ini, manusia Jawa diharapkan akan mengerti tentang kepribadian orang Jawa yang sesungguhnya. 

“Mengkristalisasikan budaya Jawa yang tadinya dianggap mistik atau ortodok dan sebagainya untuk menyeimbangkan pola pikir manusia yang modern,” kata Relin.(p/ab)