nusakini.com--Lantunan takbir dan tahmid mengisi udara sekitar Wisma Duta di Beijing. Hari itu, masyarakat muslim Indonesia yang berada di Beijing berkumpul untuk melaksanakan shalat Ied bersama yang dikoordinir KBRI Beijing. Di Tiongkok, hari kemenangan 1 Syawal 1439 H dirayakan satu hari lebih lambat dari perayaan Idul Fitri di tanah air.  

• Benda-Benda Seni Indonesia Untuk Museum Riga Bourse di Latvia, Tingkatkan Pemahaman Budaya Kedua Negara
• Baju Tradisional Bundo Kanduang Ditampilkan pada ASEAN Traditional Costumes Exhibition
• Pentas dan Latihan Tari dan Gamelan Jawa Rebut Hati Generasi Muda Jepang
• Film "Stories of Hope" Tampilkan Kolaborasi Unik Batik Indonesia dan Shweshwe Afrika Selatan
• KBRI Canberra Perkenalkan Budaya Betawi di Australia

Dalam ceramah Idul Fitri bertema “Dahsyatnya Istiqomah", Ustadz Ahmad Muhlisin mengajak jamaah shalat Ied untuk meneruskan amalan baik yang telah dikerjakan di bulan Ramadhan. Keimanan kita kepada Allah SWT seharusnya diikuti dengan Istiqomah dalam melaksanakan ketaatan kita kepada Allah SWT. Karena amal yang paling dicintai Allah SWT adalah amal yang dilakukan secara terus menerus sekalipun bentuknya sederhana. “Di Hari Raya ini, kita hendaknya senantiasa mensyukuri nikmat yang telah diberikan kepada kita. Kita teruskan amal baik yang kita telah lakukan dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita diridhai dalam rezeki dan kehidupan kita" pungkas Ustadz asal Riau tersebut.  

Usai shalat dan khutbah Ied, Dubes RI untuk RRT merangkap Mongolia, Djauhari Oratmangun beserta Ibu Sih Elsiwi Handayani Oratmangun bersilaturahim dengan sekitar 300-an masyarakat Indonesia yang hadir. Pada kesempatan ini, Dubes Djauhari kembali mengingatkan untuk selalu menjaga persatuan dan memelihara rasa kebersamaan.  

Silaturahmi di hari yang fitri ini terasa lebih hangat dan guyub dengan sajian berbagai hidangan khas lebaran yang mengingatkan suasana hari raya di tanah air. (p/ab)