Raih Emas, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir Cetak Sejarah di Olimpiade

By Admin

nusakini.com--Pasangan Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, mengukir rekor baru pada ajang Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Mereka menjadi ganda campuran pertama Merah Putih yang merebut medali emas.

Seperti diketahui, Tontowi/Liliyana meraih medali emas setelah mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, pada partai final di Riocentro, Brasil, Rabu (17/8) WIB. Mereka menang dengan skor 21-14 dan 21-12. 

Selain menjadi yang pertama pertama dari nomor ganda campuran, medali emas Tontowi/Liliyana menjadi yang ketujuh buat Indonesia sepanjang keikutsertaan dalam Olimpiade. 

Sebelumnya, Merah Putih mampu merebut total enam mendali emas. Seluruh medali emas tersebut disumbangkan cabang bulutangkis, yang dipertandingkan sejak Olimpiade Barcelona 1992. Enam medali emas tersebut dihasilkan melalui nomor tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putra. 

Medali emas pertama Indonesia dipersembahkan pebulutangkis legendaris Indonesia, Susy Susanti, di Olimpiade Barcelona 1992. Pada partai puncak, Susy menekuk tunggal putri Korea Selatan, Bang Soo-hyun dengan skor 5-11, 11-5, 11-3. 

Dari nomor tunggal putra, sudah ada dua pemain yang menyabet medali emas Olimpiade. Yang pertama adalah Alan Budikusuma yang meraihnya pada Olimpiade 1992. Pada laga final, pebulutangkis asal Surabaya ini menghadapi rekan sesama Indonesia, Ardy Wiranata. Persaingan sengit berlangsung pada pertandingan ini dan Alan berhasil memenangi medali emas setelah unggul dengan skor 15-12 dan 18-13. 

Pemain tunggal putra lain yang juga pernah mencicipi emas Olimpiade adalah Taufik Hidayat. Dia berhasil meraih medali emas di Olimpiade Athena 2004. Dalam perjalanan menuju final, Taufik cukup beruntung karena lawan bebuyutannya, Lin Dan, tumbang sebelum mencapai babak puncak. Pada laga final, Taufik menang atas Shon Seung-mo (Korsel) dengan skor 15-8, 15-7. 

Adapun tiga emas lainnya dihasilkan oleh para wakil di nomor ganda putra. Adalah ganda putra Ricky Subagja/Rexy Mainaky yang menjadi pembuka emas Olimpiade di nomor ini. Pasangan yang berbeda karakter ini meraih medali emas di Olimpiade Atlanta 1996. Ricky/Rexy menjalani laga final yang cukup mendebarkan dalam usahanya meraih medali emas. Mereka harus bertanding tiga set untuk mengalahkan ganda Malaysia, Cheah Soon Kit /Yap Kim Hock. 

Emas kedua dari ganda putra dipersembahkan pasangan Candra Wijaya/Tony Gunawan di Olimpiade Sydney 2000. Pada laga final, Candra/Tony menang atas wakil Korsel Lee Dong-soo/Yoo Yong-sung dengan skor 15-10, 9-15, 15-7. 

Pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan meneruskan kejayaan Indonesia pada nomor ganda putra di Olimpiade Beijing 2008. Mereka meraih medali emas seusai menundukkan andalan tuan rumah Cai Yun/Fu Haifeng 12-21, 21-11, dan 21-16.(b/ab)