Pupuk Indonesia Optimalkan SDM untuk Kompetitif di ASEAN

By Admin


nusakini.com - PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur, dan PT Hutama Karya berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia untuk dapat bersaing jelang berlakunya kesepakatan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) secara penuh.

Salah satu caranya adalah melalui program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) yang merupakan program tahunan Kementerian BUMN dalam rangka peringatan 71 tahun Indonesia Merdeka. 

Dalam kegiatan pertukaran pelajar tersebut, Pupuk Indonesia bersama Pupuk Kalimantan Timur dan Hutama Karya melepas dan menyambut siswa-siswi yang menjadi peserta SMN. Sesuai arahan Menteri BUMN Rini Soemarno, Pupuk Indonesia bersama Pupuk Kalimantan Timur dan Hutama Karya ditunjuk sebagai penanggung jawab pelaksana program BUMN Hadir Untuk Negeri di wilayah Kalimantan Timur. 

Direktur SDM dan Tata Kelola Pupuk Indonesia Tossin Sutawikara mengatakan, melalui kegiatan SMN para pelajar yang ikut serta dapat memahami dan saling mengenal keanekaragaman budaya maupun kekayaan alam provinsi lain. 

“Ini agar mereka mengerti bahwa perbedaan adalah sebuah kekayaan bangsa yang wajib disyukuri dan dikelola untuk menjadi kekuatan bangsa serta dapat memberikan wawasan kebangsaan nantinya,” Kata Tossin, Selasa (16/8). 

Direktur SDM dan Umum Pupuk Kalimantan Timur Meizar Effendi mengatakan, total siswa-siswi yang diberangkatkan sebanyak 20 pelajar pilihan 2 diantaranya adalah siswa disabilitas dari Provinsi Kalimantan Timur ke Provinsi Banten dan menerima kedatangan 20 siswa-siswa pilihan dari Provinsi Banten.  

“Pelaksanaan pertukaran pelajar ini berlangsung mulai 7-14 Agustus untuk mempelajari masing-masing kebudayaan” katanya. 

Sementara itu Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Sigit Roestanto mengatakan, dalam pelaksanaan kegiatan pertukaran pelajar ini peserta diberikan pembekalan-pembekalan sebelum diberangkatkan. 

"Sebelum berangkat, selama 4 hari peserta telah dibekali dengan berbagai materi yang dibutuhkan siswa," jelasnya. 

Total peserta SMN yang berangkat menuju Banten berasal dari Bontang (7 orang), Kutai Kartanegara (3 orang), Paser (4 orang) dan Samarinda (6 orang). 

Seluruh peserta diseleksi dengan ketat karena selama pertukaran ini, para pelajar tidak akan diinapkan di kamar hotel, melainkan di rumah-rumah penduduk dengan harapan para pelajar dapat berinteraksi langsung dengan penduduk bagaimana merasakan kehidupan di daerah pertukaran dan memahami budaya setempat. 

Tossin menambahkan dengan pengalaman yang mereka dapat selama didaerah, minimal akan disebarkan dilingkungannya. (p/mk)