Publik Australia Kagumi Keindahan Solo Batik Carnival

By Admin

nusakini.com--Penampilan Solo Batik Carnival bersama Tim Budaya Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menyajikan beragam jenis kostum yang atraktif, Tari Bajidor, Kuda Lumping, kostum Tari Kecak, dan Gamelan Bali serta Ondel-Ondel Jakarta berhasil mengundang decak kagum publik Australia yang memadati Parade Budaya di National Multicultural Festival (NMF) 2018 di Canberra akhir pekan lalu.

Jessica Owen, salah satu pengunjung yang menyaksikan Parade, mengaku sangat mengagumi kostum Solo Batik Carnival. "Menurut penilaian saya, Tim Parade Indonesia merupakan yang terbaik. Sangat lengkap dan unik," ujar wanita asal Sydney ini. 

Di sepanjang parade yang dilakukan di sepanjang jalan London Circuit yang berada di pusat Kota Canberra, penampilan mereka sangat dielu-elukan dan menjadi sasaran bidikan kamera para penonton. Kata-kata 'Wow' berulang kali terlontar dari para penonton ketika menyaksikan parade Indonesia khususnya para peraga Solo Batik Carnival berlenggak-lenggok memamerkan keindahan kostumnya. 

Paviliun Indonesia yang dibuka oleh KBRI Canberra juga menjadi salah satu stand yang paling besar dibandingkan kedutaan besar asing lainnya yang ikut NMF. Di Paviliun Indonesia dijual beragam kuliner dari tanah air yang sudah termasyhur di dunia internasional, termasuk Australia, yakni sate ayam dan daging rendang. Tak heran dengan antrian yang panjang dan terus menerus, berbagai makanan Indonesia yang dipersiapkan oleh Dharwa Wanita Persatuan (DWP) KBRI Canberra tersebut ludes diserbu pengunjung.  

Menurut Wakil Duta Besar RI, M.I. Derry Aman, partisipasi Indonesia di NMF bertujuan untuk mempromosikan kuliner, budaya dan pariwisata Indonesia di kalangan publik Australia.  

"Posisi Indonesia sebagai destinasi terfavorit bagi wisatawan, pelajar, mahasiswa serta sukarelawan Australia yang berplesiran ke luar negeri setelah Selandia Baru, semakin memotivasi KBRI untuk selalu menggelar berbagai bentuk promosi yang inovatif," ujar diplomat yang sebelumnya menjabat sebagai salah satu Direktur Kerja Sama ASEAN di Kemlu RI. "Setiap kali mengikuti NMF, Tim Parade dan juga Paviliun Indonesia senantiasa menjadi primadona pengunjung," imbuhnya.​ 

Acara pembukaan ASEAN Village di NMF tahun ini dihadiri oleh seluruh Duta Besar negara anggota ASEAN di Canberra serta wakil dari Pemerintah Australian Capital Territory dan dikoordinasikan oleh Indonesia selaku Ketua ASEAN Committee in Canberra (ACC). Selain pertunjukan budaya negara anggota ASEAN, diperdengarkan juga ASEAN Anthem pada acara pembukaan ASEAN Village. 

Seorang pengunjung, Oliver Henderson yang tak pernah ketinggalan menghadiri NMF selama 7 tahun, menyebut keikutsertaan Indonesia di NMF dalam beberapa tahun terakhir ini semakin menarik dan terbukti telah memberikan kontribusi pengayaan multibudaya di Canberra. 

Memang, dalam Parade maupun pertunjukan budaya yang ditampilkan oleh KBRI Canberra sebagian pesertanya adalah pelajar dan masyarakat Australia. Hal ini menunjukkan betapa tingginya minat publik Australia untuk mempelajari seni dan budaya Indonesia.  

Partisipasi Solo Batik Carnival yang didatangkan langsung dari Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan juga peragaan busana tradisional NTT yang mengetengahkan tema kebhinekaan Indonesia yang dibawakan oleh tim gabungan yang terdiri dari penari dari Solo, pelajar Indonesia di Australia dan staf KBRI Canberra, tampak sangat menonjol dibandingkan peserta lainnya, seperti dari China, India, atau Brazil.  

Solo Batik Carnival merupakan satu dari sejumlah atraksi budaya yang ditampilkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra, selain Kuda Lumping, Peragaan Busana dan Tari NTT, Gamelan Bali Sekar Langit serta Tari Bajidor Kahot pada NMF tahun 2018 ini. 

NMF merupakan ajang perhelatan multi seni-budaya dan makanan serta tarian terbesar di Ibu Kota Australia yang diadakan setiap tahun dan diikuti oleh komunitas dari berbagai negara di dunia. Rata-rata pengunjung yang datang mencapai hampir 300 ribu orang. (p/ab)