PTKN Harus Berperan Aktif Tingkatkan Literasi Keagamaan Generasi Masa Kini

By Admin

nusakini.com--Sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan semua perguruan tinggi keagamaan yang lain perlu terus berbenah diri dalam segala bidang yang meliputi akademik, administrasi, sarana/prasarana, serta memanfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk kepentingan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan.   

“Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) harus berperan aktif dalam meningkatkan “literasi keagamaan” generasi Indonesia masa kini. Untuk itu dalam pengelolaan dan pengembangan perguruan tinggi, saya berharap program peningkatan kualitas dosen dan penelitian perlu menjadi perhatian dan akselerasi di semua PTKN,” demikian disampaikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat melantik sejumlah rektor PTKN di Jakarta, Jumat (20/4). 

Ditegaskannya, perguruan tinggi keagamaan negeri harus memiliki standar pengelolaan yang terbaik serta terus mengembangkan kerjasama strategis dalam dan luar negeri yang sejalan dengan tujuan peningkatan kualitas PTKN di berbagai bidang. 

Menag menekankan, perguruan tinggi tidak boleh berdiri sebagai “menara gading” di tengah kehidupan bangsa. Menurutnya, PTKN bukan sekedar tempat belajar untuk meraih gelar serjana, tetapi harus memberi sumbangan nyata dalam memajukan kehidupan sosial-keagamaan melalui kegiataan penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai yang digariskan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. 

“Dalam kesempatan ini saya ingin mengingatkan, pada waktu pemerintah membuat kebijakan transformasi STAIN menjadi IAIN, IAIN menjadi UIN, dan begitu pun pengembangan PTKN Kristen, Hindu, dan lainnya, dilandasi visi dan harapan agar PTKN berperan lebih optimal sebagai pusat pengembangan dan pendalaman ilmu-pengetahuan secara integral, inklusif dan holistik,” ujarnya 

“Para lulusan PTKN harus mampu menjadi agen perubahan masyarakat dan agen pelopor kesejahteraan masyarakat sesuai yang dicita-citakan dalam ajaran agama,” tambahnya. 

Secara keseluruhan, Menag kembali menegaskan, pendidikan tinggi keagamaan yang dikelola di lingkungan Kementerian Agama di semua tingkatan harus mampu memberikan dasar-dasar yang kokoh bagi pembentukan generasi umat dan bangsa yang beriman dan bertakwa. 

“Dalam kaitan ini, membangun moral, karakter dan akhlak adalah sesuatu yang amat berat, namun hal itu menjadi bagian dari tugas perguruan tinggi, termasuk perguruan tinggi keagamaan,” katanya. 

Pada akhirnya, lanjutnya, kinerja pimpinan perguruan tinggi akan terukur dari kemampuan dan keberhasilan membangun manajerial dan leadership secara kokoh, iklim akademik yang tangguh, mampu membangun jaringan kerjasama yang luas. Selain itu diperlukan keberanian melakukan terobosan demi untuk memajukan perguruan tinggi.(p/ab)