Proses Pertanggungjawaban Diharapkan Lebih Efisien

By Admin


nusakini.com-Jakarta-Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Mardiasmo menjadi salah satu pembicara dalam Sharing Session Talkshow Bersama Penjaga Negeri dalam Rangkaian Acara Kongres XIII Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) di Balai Kartini Jakarta pada Rabu (12/12). 

Dalam paparannya, Wamenkeu menjelaskan bahwa pada pembukaan kongres di Istana Negara kemarin (11/12) Presiden Jokowi menginginkan para akuntan menyiapkan prosedur penyusunan laporan pertanggungjawaban yang mengutamakan substansi, kecepatan dan efisiensi. 

"Dalam dunia yang berkembang semakin efisien dan efektif, akuntansi akan berkembang menjadi ilmu yang modern dan analitis. Teknologi akan mengambil alih sebagian pekerjaan tradisional akuntansi dan akan meningkatkan nilai tambah, kecepatan, serta keluasan informasi yang disajikan," jelas Wamenkeu. 

Hubungan antara akuntansi dan fraud adalah bagai pedang bermata dua. Di satu sisi akuntansi sebagai instrumen pendeteksi dan pencegah fraud namun di sisi lain dapat juga digunakan untuk menyembunyikan fraud. 

"Harus diakui bahwa akuntansi merupakan media yang dapat dengan mudah digunakan sebagai alat untuk menyembunyikan dan melakukan fraud. Untuk itu, akuntansi harus dikelola sedemikiam rupa sehingga tetap berintegritas dimulai dari pengaturan standar, sistem, proses dan manusia atau profesi yang melakukannya," ungkap Wamenkeu. 

Wamenkeu menambahkan bahwa tantangan akuntabilitas di Indonesia terutama dalam hal pengelolaan aset adalah setiap tahapannya harus dilakukan dengan transparan dan akuntabel serta memenuhi prinsip akuntabilitas publik yang paling tidak meliputi akuntabilitas kejujuran, akuntabilitas hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas program dan akuntabilitas kebijakan. 

"Perkembangan ilmu dan profesi harus terus bergerak searah perkembangan teknologi dan industri. Pengkinian ilmu harus dilakukan untuk meminimalkan loop hole yang secara alami akan terjadi karena perbedaan kecepatan perubahan," tambahnya. 

Dalam pembangunan sumber daya manusia di bidang akuntansi, menurut Wamenkeu, penguasaan teknologi menjadi salah satu kunci dalam menghadapai persaingan tantangan global 

Selain itu para akuntan juga diharapkan memperkuat keahlian, membuka wawasan serta menanamkan nilai dan etika yang kuat untuk dapat bertahan menghadapi tekanan dan memenangkan persaingan. 

"Para akuntan tidak memperhatikan kepentingan diri sendiri. Para akuntan harus berpikir inklusif, terbuka dan menjadi akselerator dalam pembangunan nasional serta berperan aktif untuk mempercepat dan meningkatkan akuntabilitas sektor publik dab sektor swasta untuk Indonesia yang lebih baik," pungkasnya. (p/ab)