Prof. Dedi Terus Bakar Semangat Millenial Di Kampus 1 Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa.

By Admin


nusakini.com - “Garap Polbangtan kita dengan keseriusan tinggi”. Itu pesan Menteri Amran Sulaiman ke saya. Ujar Prof. Dedi Nursyamsi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian di depan ratusan petani millenial mahasiswa Polbangtan Gowa 16/8/2019. “Disana ada anak-anak kita, masa depan kita semua, penerus pembangunan pertanian”. Bapak Menteri Pertanian terus berpesan mengingatkan saya pentingnya anda semua disini, masa depan kita semua tegas Prof.Dedi.

Yang paling penting dari millenial adalah semangatnya. Dan Saya optimis dari raut wajah anda semua yang berseri-seri tanda bahwa Happy, tanda sedang bergembira penuh semangat. 

Masalah pangan adalah hidup matinya bangsa. Dan perkataan Presiden Pertama kita Bung Karno ini telah terbukti. Belajar dari sejarah, jangan lupa tegas Prof. Dedi. Negara Uni soviet hancur karena saat itu terjadi paceklik, tidak bisa panen gandum sehingga terjadi kiris pangan yang diikuti krisis sosial, krisis politik dan krisis ekonomi.  

Di Indonesia pun orde baru dan orde lama berawal dari krisis pangan. Saat Indonesia terkena dampak El nino kekeringan tahun 1965 menyebabkan paceklik dimana-mana hingga gagal panen dan membuat harga tidak terjangkau. Ini penyebab perubahan pemerintahan bergantinya Orde Lama ke Orde Baru. Dan pada saat Indonesia kembali terdampak El nino di tahun 1997 maka jatuhlah orde Baru menjadi saat Orde Reformasi hingga saat ini. 

“Yang menarik adalah di tahun 2015 kemarin itu adalah El Nino terdahsyat yang pernah melanda Indonesia, namum kenapa NKRI masih berdiri”? Tanya Prof. Dedi. “Bagaimana kita bisa survive dari bencana yang begitu dahsyat? Apakah di 2016 bapak Presiden Jokowi jatuh ? Apakah saat itu ada krisis pangan? Ada Krisis politik? Justru di 2016 kita bisa Swasembada Beras”. tegas Prof. Dedi. “Ada yang tau, ayo jawab milenial”. Tantang Prof. Dedi ke semua petani milenial yang hadir di polbangtan Gowa. 

“Itu karena ada Program UPSUS Pajale Pemerintah”. Dengan “pede” Aso Panguriseng, seorang mahasiswa Penyuluhan peternakan tingkat 3 polbangtan “ menjawab. Betul sambut Prof.Dedi. “Saat itu seorang Putra Bone Sulsel menggenjot semua insan pertanian melakukan Upaya Khusus pencapaian swasembada Padi, Jagung, Kedelai (UPSUS Pajale)”.

“Kita kirimkan alat mesin pertanian (alsintan) ke pelosok negeri” Tegas Prof.Dedi. Kita bangun Dam-dam parit agar air terus tersedia. Kita kerahkan pompa agar air bisa tersalur kita berikan bantuan benih dan pupuk. Kita gerakkan pendampingan ke petani. Semua itu UPSUS upaya khusus yang mampu menjaga kelangsungan pangan kelangsungan KNRI.

Ini traktor roda 4 yang dikendalikan dengan remote, bisa dengan “HP” menggunakan sensor. Bisa dikendalikan dari rumah, tinggal tentukan titik koordinatnya, waktunya. Kementerian Pertanian sudah bisa menciptakan alsintan otomatis seperti ini. Tugas kalian semua millenial untuk memanfaatkan ini, memelihara dan mengembangkan lebih hebat lagi. Tegas Prof. Dedi sambil memperlihatkan video traktor tanpa pengemudi di depan milenial polbangtan Gowa. Kita sudah memasuki pertanian modern ada alsintan ada industri 4.0 yang bisa mengendalikan itu, yang bisa memanfaatkan itu Anda Petani Millenial. 

Milleniall, Siap! Pertanian, Jaya! Kembali gaung bersambut Prof Dedi Nursyamsi dan para millenial polbangtan berulang setelah kuliah umum kamis kemarin di Kampus II Bone dan sekarang bergaung di Kampus I Polbangtan Gowa. (prb)