Prof Dedi: LTT Kab. Sambas Tingkatkan Potensi Ekspor Untuk Keuntungan Petani Lokal
By Admin
nusakini.com - “Peran penyuluh terus ditingkatkan sudah 2 kali kita swasembada bahkan ekspor itu adalah bukti keberhasilan penyuluh. Nama baik penyuluh harus di terus diharumkan”. Tegas Prof. Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian. Dulu Indonesia negara pengimpor beras terbesar di dunia tapi berhasil menjadi swasembada dan menjadi negara yang pengekspor itu keberhasilan penyuluh. Ujar Prof. Dedi yang disambut tepuk tangan seluruh penyuluh yang hadir dalam rapat koordinasi Upsus meningkatkan Luas Tambah Tanam (LTT) di kabupaten Sambas Kalimantan Barat. (28/08/2019)
Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili mengakui bahwa dukungan Menteri Pertanian Amran Sulaiman terhadap petani sangat luar biasa “Apa yang diminta oleh petani langsung diberikan”. Ujarnya, karena perhatian luar bisa itu penyuluh harus terus semangat berdayakan diri dengan kompetensi yang tinggi dan perkaya diri dengan informasi pertanian sampai alat dan teknologi perlu kita tingkatkan. “Kalau bisa kita buat tiap bulan ada panen” Tegas Atbah.
Atbah menambahkan Kita terus sediakan pasar-pasar baru seperti e-warung yang menyerap sumber beras lokal itu dengan harga yang lebih menguntungkan bagi petani. Bahkan sampai semua pegawai pemerintah setempat harus membeli beras lokal sambas. Juga sedang di jajaki 17.000 pekerja di perusahaan sawit untuk mengkonsumsi beras lokal kita.
Selain itu dalam waktu dekat ada penyempurnaan reguliasai ekpor salah satunya adalah beras masyarakat Kab. Sambas. Kita harapkan petani bisa diuntungkan karena pasar ekspor mengungtungkan untuk menambah nilai bagi usaha tani. Karena itu tegas Atbah, terus berkomunikasi dengan baik antara dinas pertanian dengan poktan, gapoktan. Saya melihat bapak amran serius luar biasa soal pertanian. Jadi kita jangan tidak serius tegas Bupati Sambas. Atbah memang terkenal sebgai bupati yang sangat perhatian pada pertanian Sambas,
Kepala BPTP kalbar Dr. Akhmad Musyafat juga menyampaikan pontensi ekspor komoditas Padi, Jagung, Jeruk, udang bahkan Lidah Buaya lokal Ke Malaysia. “Sudah ada perusahaan di Serawak yang siap membeli produk-produk Pertanian Sambas”. Ujar Dr. Musyafat. Bumdes yang akan mengelola kerjasama tersebut hingga petani sambas bisa ekspor terus ke Malaysia.
“Kita bertekat terus meningkatkan produksi dan produktivitas”. Tegas Prof. Dedi. Kita sinergikan program kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat. Tiga sumber program ini harus sinergi koordinasi dan kerjasama sehingga menghasilkan produk pangan yang signifikan. Koordinasi Upsus LTT kita saat ini adalah salah satu bentuk silaturahmi, koordinasi kita.
“Saya sangat berharap dari Sambas ada penyuluh yang bisa tampil karena dari itu tunjukan kinerja dari target LTT yang telah bersama kita tetapkan. Dan tingkatkan kapasitas baik melalui pendidikan, pelatihan, juga magang baik di dalam dan di luar. Kita anggarkan itu semua untuk penyuluh”. Prof. Dedi menyemangati penyuluh yang hadir, menutup koordinasi UPSUS Kab. Sambas 2019. (prb)