Produktivitas Pekerja Indonesia Mencapai US$ 24,6 Ribu

By Admin

nusakini.com--Produktivitas tenaga kerja di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Namun, masih diperlukan berbagai inovasi agar produktivitas Indonesia dapat berkembang lebih cepat dan masif. 

“Produktivitas tenaga kerja Indonesia harus ditingkatkan secara terus menerus, agar kita menjadi bangsa yang maju dan menang dalam persaingan era Industri 4,0,” kata Sesditjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemnaker Kunjung Masehat saat membuka Conference and Workshop on Innovation Development di Jakarta pada Selasa (6/3). 

Berdasarkan data dari Asian Productivity Organization (APO) mencatat, pada tahun 2015 produktivitas per pekerja Indonesia mencapai US$ 24,3 ribu. Angka ini dua kali lipat lebih tinggi dibanding produktivitas pada tahun 1990. Artinya, selama 25 tahun produktivitas Indonesia tumbuh 3,1 persen per tahun. 

Sementara itu, berdasarkan data The Conference Board dalam Total Economy Database mencatat produktivitas per pekerja Indonesia pada tahun 2017 telah menembus US$ 24,6 ribu. 

Sesditjen Binalattas Kunjung Masehat mengatakan percepatan peningkatan produktivitas ini perlu dilakukan untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain. 

"Selain kualitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi, dan perbaikan manajemen, inovasi merupakan salah satu faktor paling penting untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing bangsa," katanya menambahkan. 

Saat ini produktivitas per pekerja Indonesia berada pada urutan ke-11 dari 20 negara anggota APO. Sedangkan di tingkat ASEAN, produktivitas per pekerja Indonesia berada pada urutan ke-4. 

Dari sisi daya saing, Indonesia berada pada posisi ke-36 diantara 137 negara. Adapun di tingkat ASEAN, Indonesia berada pada posisi ke-4 diantara 9 negara ASEAN yang tercatat dalam The Global Competitiveness Report 2017-2018. 

Untuk itu, Kunjung mengajak seluruh elemen bangsa turut serta dalam mengembangkan inovasi untuk mendorong peningkatan produktivitas nasional. Menurutnya, banyak pemikiran atau konsepsi di tengah masyarakat yang dapat membantu pada tercapainya sustainable productivity dan sustainable development. 

"Menjadi yang terbaik adalah penting, tetapi menjadi lebih baik dari sebelumnya, itu jauh lebih penting. Terus menerus memperbaiki, berinovasi untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya, itulah hakekat produktivitas," ujarnya. (p/ab)