Produk Mamin dan Industri Kreatif Indonesia Sedot Pengunjung Pameran Dagang di Korea Utara

By Admin

nusakini.com--Beragam produk makanan dan minuman ringan dalam kemasan, perawatan tubuh dan aneka kerajinan tangan yang dipamerkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Pyongyang, Korea Utara, pada Pameran Dagang Musim Semi, pekan lalu, menarik animo pengunjung, baik masyarakat setempat maupun komunitas asing di Pyongyang. 

Pameran Dagang Musim Semi yang ke-21 ini, diikuti oleh sekitar 280 peserta dari 15 negara, antara lain China, Indonesia, Iran, Itali, Jerman, Kuba, Mongolia, Rusia, Selandia Baru, Suriah, Thailand, dan tuan rumah Korea Utara. 

Produk yang dipamerkan antara lain barang-barang elektronik, alat transportasi atau truk, material atau mesin bangunan, peralatan rumah tangga, kesehatan atau obat-obatan, pakaian atau tekstil, kosmetik atau perawatan tubuh, makanan dan minuman ringan serta barang konsumsi lainnya. 

Sekretaris Pertama pada KBRI Pyongyang, Darusman Afrikoko menyampaikan stan Indonesia tidak pernah sepi dari pengunjung setiap harinya. Para pengunjung tampak ingin tahu produk apa saja yang dipamerkan di stan KBRI Pyongyang kali ini karena pada setiap pameran KBRI selalu menampilkan produk baru. 

Pada pameran ini beberapa produk perawatan tubuh buatan Indonesia, yang belum beredar di pasar Korea Utara, ternyata sangat diminati para pengunjung, khususnya kaum hawa, baik warga setempat maupun ekspatriat. 

Produk tersebut antara lain sabun mandi, masker untuk perawatan wajah, dan krim untuk perawatan kulit, tangan atau kaki dengan aneka aroma: melati, anggur, mangga, pepaya, zaitun, kunyit, dan wangi kopi. ​ 

Para pengunjung juga menyukai makanan ringan, seperti biskuit, wafer, aneka olahan kacang, keripik singkong, dan minuman kopi instan serta minuman instan rasa buah. 

Seorang diplomat asing yang ditawari staf KBRI untuk mencicipi permen dengan rasa kopi, berkomentar, “rasanya enak, apalagi kopi aslinya". Begitu pula warga setempat yang singgah di stan KBRI mengatakan, kopi Indonesia disukai di Pyongyang dan lebih nikmat dibandingkan dengan kopi dari negara lain (dengan menyebut nama negara produsen kopi). 

Tidak seperti kebanyakan stan peserta pameran yang merupakan perusahaan (dalam dan luar negeri), sudah menjadi tradisi stan KBRI tidak menjual produk-produk yang dipamerkan. 

Para pengunjung berkesempatan untuk mencicipi produk makanan dan minuman di stan KBRI. Begitu pula, stan KBRI menyediakan “tester" krim perawatan tubuh atau kulit. 

Pada hari terakhir pameran, KBRI memberikan sebagian barang atau produk yang dipamerkan kepada importir setempat untuk sampel jika nantinya berminat untuk mengimpornya. 

Selain produk mamin dan produk perawatan tubuh, para pengunjung ternyata juga tertarik dan bahkan ingin membeli berbagai hiasan yang dipamerkan di stan KBRI, antara lain batik (selendang, kipas), kain tenun Sumatera Utara, kerajinan tangan (pahatan suku Asmat, ukiran kayu ayam atau bebek), topeng Jawa (motif batik), bokor kuningan khas Jawa, dan hiasan Jaranan Banyuwangi.  

Darusman menjelaskan, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada pameran kali ini stan KBRI menampilkan dua foto dalam ukuran besar, Abang Jakarta yang berpakaian adat Betawi dan Putri Palembang dengan busana adat Sumatera Selatan, untuk mengingatkan para pengunjung bahwa Asian Games tahun ini akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang, Indonesia.

Foto yang dipajang tersebut ternyata juga menggelitik keingintahuan pengunjung mengenai busana dan asesoris yang dikenakan Abang Jakarta dan Putri Palembang. 

Melihat animo pengunjung untuk membeli berbagai barang atau produk yang dipamerkan di stan KBRI, Duta Besar Indonesia untuk Korea Utara, Bambang Hiendrasto, berharap para pengusaha di Korea Utara akan lebih bersemangat untuk mengimpor produk Indonesia. (p/ab)