Presiden Jokowi Ingatkan Beda Kritik dengan Menghina

By Admin


nusakini.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, bangsa Indonesia butuh energi termasuk Partai Hanura untuk mengatasi berbagai persoalan. Ia berharap jangan sampai energi kita habis untuk hal-hal yang tidak perlu, tidak produktif seperti yang kita alami akhir-akhir ini.

Saat menghadiri acara peringatan Hari Ulang Tahun Partai Hanura ke-10 dan Pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Hanura, di Kantor DPP Hanura Jalan Mabes Hankam, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (21/12/2016) malam, Presiden Jokowi menyindir berbagai kritik yang disampaikan ke pemerintah akhir-akhir ini, yang menurutnya berisi hasutan kebencian yang dapat merusak persatuan dan kesatuan Indonesia.

“Orang banyak yang lupa bedanya kritik dan menghina. Mana kritik mana menjelekkan. Orang tak bisa memilah mana kritik mana menghasut, ujaran kebencian, mana kritik mana makar gak bisa dibedakan. Padahal berbeda jauh sekali,” ucap Presiden Jokowi.

Presiden berharap jangan sampai energi bangsa Indonesia habis untuk mengurus hal itu, sehingga pembangunan menjadi terlupakan.

Oleh sebab itu, lanjut Presiden, Indonesia sebagai negara yang besar harus memiliki strategi yang dapat menghasilkan hal-hal produktif guna menghadapi masa depan yang lebih baik. Salah satunya adalah strategi ekonomi.

Apalagi kompetisi antar negara akan semakin sulit sehingga banyak yang harus dibenahi, mulai dari pemberantasan korupsi, inefisiensi birokrasi dan daya saing dengan negara lain. “Pertarungan dan kompetisi antara negara makin sengit, ini yang harus kita siapkan,” ujarnya.(p/mk)