Presiden Jokowi Harap Budaya Indonesia Lebih Dikenal di Korea

By Admin


nusakini.com - Mengakhiri agenda kegiatan hari ini, Senin (16/5/2016) malam, Presiden Joko Widodo menghadiri Jamuan Santap Malam Kenegaraan yang diadakan oleh Presiden Korea Selatan Park Geun-hye sebagai tanda penghormatan kepada Presiden Republik Indonesia.

Presiden Jokowi, mengawali sambutannya pada jamuan yang diadakan di Young Bin Gwan, Istana Kepresidenan Cheong Wa Dae, Seoul, Republik Korea ini mengungkapkan kegembiraannya dapat melakukan kunjungan kenegaraan ke Korea atas undangan Presiden Park.

“Saya juga berterima kasih atas sambutan yang hangat dari Yang Mulia Presiden Park serta seluruh rakyat Korea,” ucap Presiden. 

Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengungkapkan dukungannya terhadap peningkatan kerja sama budaya, seni, dan ekonomi kreatif antara Republik Indonesia dengan Republik Korea.

“Saya gembira melihat peningkatan ekspose kebudayaan antara masyarakat kita terutama melalui film, musik, maupun kuliner,” tutur Presiden seperti yang dikutip pada laman resmi Sekretariat Kabinet.

Presiden mengungkapkan hampir semua kalangan di Indonesia menikmati film-film Korea, seperti Winter Sonata, Full House, dan Descendants of the Sun.

“Konser-konser musik seperti Big Bang, SNSD, Super Junior, Shinee juga sangat disukai kalangan muda Indonesia termasuk saya dan anak saya,” kata Presiden Jokowi yang disambut dengan tepuk tangan para hadirin.

Kuliner Korea seperti kimci, bulgogi, korean barbeque, lanjut Presiden, juga semakin digemari di Indonesia.

Di akhir sambutannya, Presiden Jokowi berharap agar budaya Indonesia dapat lebih dikenal oleh masyarakat Korea sebagaimana halnya film, grup musik, maupun kuliner Korea tersebut. Presiden juga berharap peringatan 10 Tahun Kemitraan Strategis Indonesia-Korea Selatan dapat dijadikan momentum untuk bekerja sama lebih erat demi masa depan yang lebih baik bagi  kedua negara. 

Hadir dalam jamuan santap malam Menko Perekonomian Darmim Nasutiom, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, dan Duta Besar Indonesia untuk Republik Korea John A. Prasetio (gun/mk)