Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri Jambore Peternakan Nasional 2017

By Admin


nusakini.com - Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan menghadiri puncak acara Jambore Peternakan Nasional 2017 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (24/9/2017) yang dibuka oleh Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman pada Jumat (22/9/2017) dan akan diikuti oleh 1.200 peserta dari seluruh Indonesia. Kegiatan jambore diinisiasi oleh para peternak dari Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI).

Dirjen Peternakan I Ketut Diarmita mengatakan Presiden Jokowi dijadwalkan menyerahkan Piala Presiden kepada pemenang kontes domba Garut, kambing Kaligesing, dan seni ketangkasan domba Garut. Jokowi juga akan menyerahkan penghargaan Anugerah Bakti Peternakan 2017 dalam bentuk trofi dan piagam kepada para pemenang. 

"Mentan Amran Sulaiman akan menyerahkan penghargaan kepada 10 kelompok peternak, tiga unit pengolahan hasil peternakan, dan 15 inseminator yang berprestasi," kata Ketut Diarmita kepada pers di kantornya pada Rabu (20/9/2017).

Menurutnya, Mentan juga akan memberikan apresiasi kepada daerah yang bebas penyakit hewan tertentu seperti septicaemia epizootica/haemorrhagic septicaemia untuk sapi kepada Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Nusa Lembongan Kabupaten Klungkung Provinsi Bali; penyakit rabies untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sementara Kabupaten Rembang, Jawa Tengah dan Kabupaten Buleleng, Bali mendapat apresiasi sebagai wilayah sumber bibit sapi peranakan ongole dan sumber bibit sapi Bali.

"Kegiatan ini akan digunakan sebagai salah satu wadah untuk melakukan konsolidasi antar pelaku usaha peternakan dalam mendukung program pembangunan peternakan dan kesehatan hewan," katanya lagi.

Kedaulatan Bangsa

Kedaulatan bangsa salah satunya diukur dari kemampuan menyediakan pangan bagi rakyat termasuk pangan asal ternak, hal ini akan terwujud apabila Indonesia memiliki posisi tawar yang kuat di kancah perdagangan internasional, mengingat peternakan dan kesehatan hewan bukan hanya berperan sebagai penyedia pangan tapi juga menyerap tenaga kerja dan penghasil devisa.

"Untuk itu perlu penerapan kemitraan agribisnis yang berkeadilan bagi seluruh pelaku usaha peternakan, dan peningkatan investasi usaha peternakan sehingga dapat menciptakan fondasi yang kuat mewujudkan bioindustri di masa mendatang," kata I Ketut Diarmita. 

"181 tahun merupakan usia sangat matang sejak lahirnya peternakan dan kesehatan hewan pada 26 Agustus 1836, maka kegiatan jambore menjadi momentum kebangkitan sekaligus penyadaran kepada masyarakat peternakan Indonesia untuk lebih serius mendukung peningkatan produksi, dan skala usaha komoditas domba dan kambing," kata Dirjen Peternakan.

Sementara tujuan Jambore Peternakan Nasional 2017 adalah meningkatkan minat masyarakat terhadap usaha di bidang peternakan dan kesehatan hewan; meningkatkan semangat, kreatifitas dan partisipasi peternak serta pelaku usaha peternakan dalam pembangunan peternakan dan kesehatan hewan; meningkatkan sumber daya genetik lokal dan melestarikan seni budaya yang menunjang pembangunan peternakan; memberikan apresiasi/penghargaan kepada peternak/kelompok peternak, petugas teknis dan instansi terkait yang berprestasi. (p/ma)