Presiden Jokowi Ajak Jaga Kemajemukan Bangsa

By Admin

nusakini.com-- Presiden Joko Widodo sekali lagi mengingatkan bahwa Indonesia merupakan sebuah bangsa yang majemuk. Kemajemukan yang dimiliki Indonesia tersebut merupakan suatu anugerah dari Allah yang telah diberikan. Oleh karenanya, presiden mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga dan merawat kemajemukan Indonesia tersebut. Hal tersebut disampaikannya saat membuka Kongres XVII Muslimat Nahdlatul Ulama di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (24/11).

"Tadi disampaikan oleh Kyai Said Aqil Siradj, yang satu suku saja bisa berperang, kita ini ada 1.128. Ini yang perlu saya ingatkan, kita jaga, kita rawat bersama. Saya setiap datang ke provinsi, setiap datang ke pulau-pulau kecil, setiap datang ke kabupaten/kota betul-betul merasakan sekali betapa kita memang berbeda-beda," terangnya. 

Selain itu, presiden juga terus mengajak kepada seluruh masyarakat untuk dapat saling melindungi dan menghargai satu sama lainnya. 

"Marilah yang mayoritas itu melindungi yang minoritas. Tetapi yang minoritas juga harus menghormati dan mengharai yang mayoritas. Saling melindungi, saling menjaga, saling menghargai. Inilah keindonesiaan kita. Kita sering lupa ini," tegas presiden. 

Di hadapan para muslimat NU, Presiden Joko Widodo mengajak semua pihak agar berhati-hati sekaligus memberikan edukasi kepada anak-anak dalam menggunakan media sosial. 

"Hati-hati dalam menggunakan media sosial. Saya ingin mengajak, marilah kita bersama-sama memberikan pelajaran kepada anak-anak kita, mengedukasi anak-anak kita. Karena kalau saya lihat dalam sebulan belakangan ini yang ada di media sosial adalah saling menghujat, saling mengejek, saling menjelekkan, saling memaki, saling fitnah, saling mengadu domba," terangnya. 

Presiden juga meyakini bahwa apa yang ditemukannya tersebut bukanlah nilai-nilai Islami dan nilai ke-Indonesiaan kita. Karena sesungguhnya Indonesia hanya mengenal dan menganut budi pekerti dan sopan santun dalam keseharian. 

Mendampingi Presiden Joko Widodo ialah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Sosial Khafifah Indar Parawansa, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Riset dan Teknologi Muhammad Nasir, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, serta Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga. 

Sementara itu, turut hadir dalam acara tersebut di antaranya Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Ketua DPR RI Ade Komarudin, Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang, Ketua Umum PBNU Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siradj, Ibu Negara Indonesia ke-4 Sinta Nuriyah Wahid, Ir. K.H. Solahuddin Wahid, K.H. Hasyim Muzadi, dan sejumlah duta besar negara sahabat.(p/ab)