PNS Diminta Miliki Tiga Loyalitas

By Admin

nusakini.com--Meski Pemerintah Provinsi Jawa Tengah  baru akan menggelar silaturahmi dan halalbihalal pada Senin (25/6), namun hari pertama masuk kerja, seluruh karyawan di lingkup Kantor Gubernur Jawa Tengah, yakni Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, serta Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jawa Tengah, tetap bersemangat berhalalbihalal. 

Usai apel pagi dengan inspektur apel Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Drs H Heru Sudjatmoko MSi di Halaman Kantor Gubernur, Kamis (21/6), ribuan orang karyawan langsung membentuk barisan panjang. Mereka berhalalbihalal dengan Plt Gubernur Heru Sudjatmoko, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP, dan pejabat yang mengikuti apel pagi. 

Saat ditemui wartawan, Plt Gubernur Heru Sudjatmoko menyampaikan, apel perdana setelah cuti panjang itu merupakan bentuk komitmen PNS dalam menaati peraturan, yakni tidak diperbolehkan mengambil cuti tambahan setelah cuti bersama Lebaran kecuali dalam kondisi tertentu. Selain itu juga untuk menjalin silaturahmi dan kebersamaan diantara pegawai dan pimpinan di lingkungan Pemprov Jateng. 

Ditambahkan, berdasarkan laporan yang disampaikan, hanya sedikit PNS yang tidak masuk kerja. Alasannya, karena kondisi tertentu yang tidak memungkinkan mereka masuk kerja. Seperti, cuti melahirkan, izin sakit, tugas belajar, dan menjalankan tugas sebagai Penjabat Bupati atau Wali Kota. 

Dalam arahannya kepada jajarannya, Heru menekankan agar PNS memiliki tiga loyalitas, yaitu loyalitas permanen kepada bangsa dan negara NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, loyalitas kepada organisasi tempat mereka bekerja baik itu organisasi pemerintah, politik, maupun kemasyarakatan yang bersifat strategis, serta loyalitas fungsional di mana pegawai harus loyal terhadap tupoksi yang diberikan oleh pimpinan dalam kaitan organisasi. 

Dia menyampaikan, loyalitas strategis dan fungsional tidak boleh bertentangan dengan loyalitas permanen. Sebab, pada hakikatnya seluruh loyalitas permanen itu juga berlaku untuk seluruh warga negara Indonesia. Sehingga sudah menjadi kewajiban bagi masyarakat untuk terus loyal dan meningkatkan kecintaan kepada tanah air. 

“Jadi ketika kita loyal kepada sebuah organisasi, kemudian organisasi itu ternyata asasnya bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 tentu kita harus mengambil sikap,” ujarnya. 

Pada kesempatan tersebut, Mantan Bupati Purbalingga itu juga mengapresiasi pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2018 di Jawa Tengah yang berjalan lancar. Kelancaran tersebut bukan hanya prestasi dari Pemprov Jateng saja, namun merupakan hasil kerja dari banyak pihak mulai dari pemerintah pusat, jajaran kepolisian dan TNI, relawan, serta masyarakat. Tanpa kerja sama dan koordinasi yang baik, pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2018 tidak akan bisa berjalan dengan baik dan lancar. Terlebih, pemerintah pusat terus mendorong pengerjaan proyek jalan tol trans jawa sehingga hampir selesai, bahkan beberapa ruas jalan tol yang belum selesai bisa difungsikan untuk memperlancar arus mudik dan balik. 

“Ini bukan semata-mata kerja pemprov, karena pemprov itu satu bagian dari sistem. Kita sangat apresiasi kepada petugas yang ada di jalan, dari jajaran kepolisian, dari teman-teman perhubungan, dari para relawan PMI dan pramuka, serta masyarakat,” tuturnya. 

Sementara itu, Kepala Biro Organisasi Daerah Setda Pemprov Jateng Dyah Lukisari menyampaikan, dari 890 orang PNS di lingkup Kantor Gubernur Jawa Tengah, sebanyak 23 orang tidak hadir pada hari pertama usai cuti Lebaran. Dari jumlah tersebut, delapan orang sakit, dua orang izin, enam orang tugas belajar, tiga orang cuti melahirkan, dua orang menjadi Penjabat Bupati Karanganyar dan Magelang. Sisanya, dua orang tanpa keterangan. 

“Dua orang yang tanpa keterangan ini, sebenarnya memang bermasalah mangkir, cukup lama tidak ke kantor. Kasus mereka sudah disidang di BKD beberapa bulan yang lalu, dan saat ini mereka tengah menunggu penetapan hukuman disiplin,” tandasnya.(p/ab)