Pimpinan Komisi IV DPR Sidak Harga Cabe di Pasar Palmerah

By Admin


nusakini.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron melakukan sidak di Pasar Pal Merah Jakarta terkait kenaikan harga jual cabe yang tinggi dan mengakibatkan keresahan di masyarakat. Dalam sidak tersebut Herman mendapatkan harga jual cabe besar dalam kisaran harga antara 50 ribu rupiah sampai dengan 55 ribu per kg. Demikian juga dengan harga cabe keriting harganya hampir sama yakni 50 ribu rupiah sampai dengan 55 ribu rupiah per kg. Sedangkan harga cabe rawit di pasar Pal Merah tersebut seharga 140 ribu per kg.

“Ini adalah rangkaian dari hari-hari terakhir dimana harga cabe melambung tinggi. Saya sudah mengecek langsung ke Dirjen Hortikultura, bahwa didaerah-daerah produksi sebetulnya berproduksi secara normal, dan harga di daerahpun awal harganya normal. Tetapi ketika kemudian harga pasar ini naik, maka sekarang harga di tingkat petani juga sudah naik,” papar Herman di Pasar Pal Merah Jakarta, Rabu (11/01/2017).

Menurutnya, untuk harga tersebut dapat turun dengan segera, sepertinya memang butuh waktu. Karena ada korelasi antara distribusi terhadap harga dipasar. Kalau budi dayanya cukup untuk suplai di pasar, tetapi harga d ipasar cukup tinggi, berarti ada aspek distribusi yang harus betul-betul dikawal dengan baik.

“Karena rangkaian kenaikan harga dipasar menyebabkan harga di tingkat petani menjadi cukup tinggi, maka harus ada treatment khusus dari pemerintah agar dapat menurunkan kembali harga di tingkat petani pada harga yang lebih rasional,” ujarnya.

Herman menjelaskan, harga patokan pemerintah untuk pembelian ditingkat petani seharga 15 ribu Rupiah, tetapi dengan situasi seperti ini, maka harga patokan tidak lagi menjadi sebuah patokan harga di masyarakat atau di pasar. Rentang harga di pasar yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan antara 15 ribu Rupiah sampai dengan harga 27 ribu Rupiah. Seandainya harga jual cabe mencapai 30 ribu Rupiah saja masih termasuk rasional.

“Kalau melihat situasi harga cabe pada saat ini, maka solusinya tentu tidak bisa dilakukan secara parsial budi daya saja, harus ada yang mengurusi distribusi. Sementara faktor distribusi ini juga dipengaruhi oleh libur panjang Hari Natal dan Tahun Baru,” ucap politisi Demokrat itu.

Ia menyatakan, kalau tidak segera disiapkan lembaga atau institusi pemerintah dalam melaksanakan distribusi, maka dikhawatirkan pada event-event tertentu seperti pada hari besar keagamaan, dimana sebagian besar pelakuk usaha tidak melakukan distibusinya, maka hal ini akan jadi pemicu kenaikan harga.

“Kalau harga sudah naik dipasar, maka akan diikuti dengan kenaikan di tingkat petani. Oleh karenanya harus ada solusi yang komprehensif, yakni dijaga ditingkat produksi dan distribusinya sampai pada tingkat pasar. Sehingga harga acuan yang ditetapkan di tingkat petani maupun pasar oleh pemerintah akan terkawal dengan baik.

Dari pantauan langsung di pasar Pal Merah Jakarta, Herman melihat bahwa suplai komoditinya normal tetapi harganya yang tidak normal. Harga cabe besar dan cabe keriting naik 100 persen, dan harga cabe rawit merah naik 300 persen.“Harus ada solusi komprehensif antara budi daya, suplai, dan distribusi,” pungkasnya (p/mk)