Perusahaan Indonesia Antusias Ikuti the 2nd Indonesia Food and Beverage Expo di Davao

By Admin

nusakini.com--Konsulat Jenderal RI Davao City bekerja sama dengan Direktorat Pemberdayaan Usaha BKPM menyelenggarakan Business Briefing persiapan the 2nd Indonesia Food and Beverage Expo (IFBE) yang akan diadakan di Abreeza Mall Davao City Filipina pada 29 Juni – 1 Juli 2018.

Briefing yang berlangsung awal pekan lal di Gedung BKPM ini dihadiri oleh lebih dari 20 pengusaha Indonesia yang bergerak di bidang makanan dan minuman (Food and Beverage), yang memiliki kapasitas dan berorientasi ekspor. 

Dalam kesempatan tersebut, Konjen Berlian Napitupulu menjelaskan secara gamblang situasi dan kondisi ekonomi, politik dan sosial Filipina, khususnya wilayah Mindanao. Ditekankan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat bagi pengusaha Indonesia untuk memasuki pasar Filipina khususnya Davao dan wilayah Mindanao, mengingat Presiden Duterte yang mantan Walikota Davao, sedang membangun Mindanao secara besar-besaran dengan slogannya “Build…Build…Build…".

“Filipina adalah negara berpenduduk kedua terbesar di ASEAN dengan 104 juta penduduk. Angkatan kerjanya lebih dari 60,3% dengan umur rata-rata 30 tahun. Tingkat pertumbuhan mereka di atas Indonesia yaitu 6,7% pada tahun 2017. Ini suatu potensi dan peluang yang sangat besar. Itulah sebabnya kita harus memperluas pasar ke Filipina. Apalagi Presiden Filipina saat ini, Rodrigo Duterte, yang mantan Walikota Davao sedang membangun secara besar-besaran khususnya di Mindanao," ujar Konjen Berlian Napitupulu.​ 

Lebih lanjut Konjen Berlian menjelaskan bahwa sekarang adalah waktunya yang tepat untuk penetrasi pasar Filipina khususnya Mindanao. "Mumpung hari masih gelap. Kalau sudah terang benderang dan pesaing dari negara-negara lain sudah masuk, maka akan sulit bagi kita untuk menguasai pasar," tegas Berlian 

Untuk menarik para pengusaha Indonesia ke Filipina, Konjen Berlian memaparkan prosedur bisnis dan investasi, etika bisnis dan selera konsumen Filipina, khususnya Mindanao. Informasi ini tentunya krusial bagi perusahaan Indonesia yang mengembangkan produk makanan dan minuman untuk tujuan ekspor. 

“Indonesian Food and Beverage Expo (IFBE) adalah peluang yang timely bagi para pengusaha Indonesia. Potensi ekonomi yang cukup besar, selera pasar yang cocok, dan jarak geografis yang relatif dekat merupakan peluang besar bagi produk Indonesia. "Apalagi saat ini, Filipina dibawah pemerintahan Presiden Duterte" ujar Konjen Berlian. 

"Kami akan menyediakan booth ukuran 2x3m dan local transportation. Jika diperlukan kami juga dapat menyediakan akomodasi secara terbatas dengan sistem siapa duluan. Kami akan mengundang para potential buyer dari Mindanao yang terdiri dari busines owner, whole seller, chamber of commerce dan para pejabat tinggi setempat untuk menghadiri IFBE," tegas Berlian. 

Konjen Berlian juga menekankan agar para pengusaha Indonesia tidak hanya sekadar berpartisipasi pada Expo tetapi juga mengupayakan business contact dengan para partner demi keberlangsungan bisnis jangka panjang di Filipina. "Para peserta agar tidak hanya melayani konsumen ritel, tetapi fokus kepada para mitra potensial seperti distributor, pemilik toko, dan pengusaha supermarket," imbau Konjen Berlian. 

“Selama Expo, juga akan adakan cultural performances untuk menarik perhatian para pengunjung selama 3 hari yaitu 29 Juni-1Juli 2018. Guna meningkatkan transaksi dan kontak bisnis yang lebih riil antara exhibitor dengan pengusaha Filipina, KJRI juga mengadakan Business Forum dan B2B Meeting pada 28 Juni antara pengusaha Indonesia dan Filipina di Marco Polo Hotel, sebagai rangkaian kegiatan IFBE," tambah Berlian.   

Usai briefing, Konjen juga melakukan pertemuan dengan Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMI), Adhi Lukman, di tempat terpisah guna menarik para perusahaan menengah atas (major player) industry makanan dan minuman Indonesia ke Mindanao. Dalam tanggapannya, Adhi Lukman menyampaikan apresiasinya kepada KJRI Davao City yang telah aktif “jemput bola" mempromosikan produk Indonesia dengan menyelenggarakan IFBE pada bulan Juni nanti. GAPMI akan mendorong anggotanya untuk memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh KJRI tersebut, mengingat pasar Filipina yang potensial, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dan nilai perdagangan Indonesia yang menyumbang banyak terhadap surplus kita dengan Filipina dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.(p/ab)