Pertumbuhan Permintaan Minyak Dunia Kerek Harga ICP April ke Angka USD 67,43 per Barel

By Admin

nusakini.com--Harga Indonesia Crude Price (ICP) atau Minyak Mentah Indonesia kembali mengalami kenaikan pada bulan April 2018, dari harga ICP Bulan Maret sebesar USD 61,87 per barel, menjadi USD 67,43 per barel, atau naik sebesar USD 5,56 per barel. 

Peningkatan juga terjadi pada harga minyak nasional Sumatera Light Crude (SLC) menjadi USD 68,39 per barel. SLC naik sebesar USD 5,54 per barel dari Bulan Maret yang sebesar USD 62,85 per barel. 

Peningkatan harga ICP dan SLC tersebut sejalan dengan kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional pada Bulan April 2018 dibandingkan bulan Maret 2018, seperti yang dicatat oleh Tim harga minyak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM): 

- Dated Brent naik sebesar USD 5,90 per barel dari USD 65,90 per barel menjadi USD 71,80 per barel. 

- Brent (ICE) naik sebesar USD 5,04 per barel dari USD 66,72 per barel menjadi USD 71,76 per barel. 

- WTI (Nymex) naik sebesar USD3,56 per barel dari USD 62,77 per barel menjadi USD 66,33 per barel. 

- Basket OPEC (s.d. tanggal 27 April 2018) naik sebesar USD 4,54 per barel dari USD 63.76 per barel menjadi USD 68,30 per barel. 

Kenaikan harga minyak mentah dunia ini dipengaruhi laporan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang mencatat adanya pertumbuhan permintaan minyak disesuaikan menjadi lebih tinggi 30 ribu barel per hari pada bulan April 2018 menjadi 1,63 juta barel per hari pada 2018. OPEC juga mencatat tren pertumbuhan perekonomian global yang terus meningkat sebesar 3,8%. Sementara itu International Energy Agency (IEA) melaporkan permintaan minyak 2018 tumbuh sebesar 1,5 juta barel per hari. Permintaan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) pada kuartal 1 2018 juga direvisi naik 315 ribu barel per hari. 

Peningkatan harga minyak juga dipengaruhi oleh penurunan stok distillate fuel oil Amerika Serikat bulan April 2018 sebesar 6.3 juta barel dibandingkan bulan Maret 2018, menjadi 122,7 juta barel; turunnya stok gasoline Amerika Serikat bulan April 2018 sebesar 2,8 juta barel dibandingkan bulan Maret 2018, menjadi 236,8 juta barel; dan peningkatan aktivitas kilang pengolahan yang kembali membaik, setelah dua tahun tumbuh relatif rendah. 

Meningkatnya ketegangan geopolitik di Wilayah Timur Tengah juga disinyalir menjadi salah satu pendorong kenaikan harga minyak mentah dunia. Untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak mentah dipengaruhi oleh peningkatan permintaan minyak untuk pembangunan infrastruktur India dan industri petrokimia di Korea Selatan, disamping tingginya pertumbuhan perekonomian di India dan China. (p/ab)