Pertemuan Koordinasi UPSUS: Mau Tidak Mau, Suka Tidak Suka Kita Harus Berdaulat Pangan.

By Admin


nusakini.com - “Sejak Bapak Jokowi menjabat Presiden RI beliau menetapkan nawacita. Ada 9 cita-cita kita dan salah satunya adalah kedaulatan pangan”. Ujar Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyamsi didepan para petugas Upaya Khusus (UPSUS) Padi, Jagung, Keledai (Pajale) se-Kalimantan Barat. “Kenapa salah satu nawacita adalah kedaulatan pangan? Kata daulat berasal dari bahasa arab yaitu adaulat yang artinya berkuasa. Jadi kedaulatan pangan adalah kekuasaan atas pangan. Artinya kita harus betul-betul berdaulat, berkuasa di bidang pangan. Tidak boleh ada negara lain yang mendikte pangan kita. Tidak boleh ada negara lain yang mengatur pangan kita”. “Jangan puas kita sudah merdeka berdaulat sejak 1945, tapi kalau pangan kita masih didikte diatur oleh orang lain berarti kita belum berdaulat”. Dengan tegas Prof Dedi dalam Koordinasi Upsus Pontianak 8/8/2019 menambahkan. “Mau tidak mau, suka tidak suka kita harus berdaulat di bidang pangan”. 

UPSUS ini sebetulnya adalah amanat presiden pertama kita bapak Soekarno yang mengatakan “Masalah pangan itu adalah masalah hidup dan matinya suatu bangsa. Kalau ada suatu bangsa yang tidak mampu mengatasi pangan itu adalah malapetaka. Oleh karena itu perlu usaha secara besar-besaran, radikal dan revolusioner” Itulah UPSUS upaya khusus kalau biasa-biasa saja alias tidur”. tegas Prof Dedi. Ucapan

UPSUS di Kalbar termasuk surplus tahun lalu artinya melampaui target kenapa sekarang agak sedikit melempem? Memang yang namanya perjuangan itu fluktuatif ada naik ada turun. Jadi kalau kemarin sempat turun 52 ribu Ha sekarang sudah saatnya naik lagi. Tegas Prof Dedi. Sontak peserta UPSUS kalbar menjawab setuju!! 

Dulu yang namanya pupuk petani tidak mau pakai, sampai harus ditongkrongin babinsa baru petani menggunakan pupuk urea saat itu. Ujar Prof Dedi. Tapi begitu terbukti pupuk meningkatkan produksi sampai berlipat-lipat, sekarang kalau petani kurang pupuk sedikit saja sudah teriak-teriak. “Itu jasa siapa ? Itu jasa penyuluh dan babinsa”. Prof Dedi menambahkan “Mimpi saya saat masih kelas 6 SD ingin menjadi penyuluh. Alhamdulillah setelah 42 tahun cita-cita sekarang jadi penyuluh”. Canda Prof. Dedi yang disembut riuh tepuk tangan peserta UPSUS Kalbar.

Sekarangpun kita dibantu oleh TNI dan Kementerian Pertanian selalu hadir mempercepat. “Sudah ada tekat, sudah ada semangat pasti ada kesulitan diperjalan, namanya perjuangan ya seperti itu”. Kita harus gunakan potensi kita semaksimal mungkin itu baru UPSUS. Ujar kepala BPPSDMP Kementan Prof Dedi Nur Nursyamsi. (Prb)